Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tips Menjaga Kesehatan Selama Haji: Panduan Praktis untuk Jamaah

23 Mei 2024   21:26 Diperbarui: 24 Mei 2024   08:42 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjalankan ibadah haji adalah impian setiap Muslim. Selain sebagai rukun Islam yang kelima, yaitu berhaji bagi yang mampu.

Dalam Al-quran Surah Ali imran ayat 97 berbunyi:

"Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barang siapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam."

Haji juga merupakan perjalanan spiritual yang penuh dengan makna dan tantangan. Salah satu aspek yang sangat penting selama menjalani ibadah haji adalah menjaga kesehatan. 

Mengingat kondisi fisik yang cukup menantang dan lingkungan yang berbeda. Salah satu tantangannya adalah suhu udara yang tinggi yang membuat tubuh sangat mudah dehidrasi. 

Belum lagi, makanan yang disajikan mungkin cita rasanya kurang sesuai dengan lidah orang Indonesia sehingga tidak memenuhi selera makan, sehingga memudahkan terserang penyakit terutama penyakit pencernaan.

Ibadah haji adalah ibadah fisik yang nyaris semua rangkaiannya rukun dan wajib haji membutuhkan energi. Untuk itu calon jamaah Haji harus bijak dalam menjaga kesehatan tubuhnya. Berikut saya akan berikan beberapa tips berdasarkan pengalaman pribadi agar ibadah haji dapat berjalan lancar:

Persiapan Fisik Sebelum Berangkat

Latihan Rutin: Sebelum berangkat, mulailah berolahraga secara rutin beberapa bulan sebelumnya. Fokus pada latihan kardiovaskular seperti berjalan, berlari ringan, atau bersepeda untuk meningkatkan daya tahan tubuh. 

Latihan ini akan membantu mempersiapkan tubuh untuk aktivitas fisik yang intens selama berhaji. Hal ini tentu disesuaikan dengan usia masing-masing calon jamaah. Jika calon jamaah haji sudah lansia pastinya cukup melakukan latihan jalan santai rutin dengan jarak yang tidak terlalu jauh.

Cek Kesehatan: Lakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh untuk memastikan tubuh dalam kondisi prima. Diskusikan dengan dokter tentang vaksinasi yang diperlukan, seperti vaksin meningitis dan influenza, yang sering diwajibkan bagi jamaah haji. 

Biasanya untuk cek kesehatan ini sudah dikoordinasi oleh Kementerian Agama bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, walau ada biaya di luar ongkos haji tetapi cek kesehatan ini sangat penting untuk menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Perhatikan Asupan Makanan dan Minuman

Hidrasi: Minum air yang cukup untuk mencegah dehidrasi, terutama karena cuaca di Tanah Suci bisa sangat panas. Bawa botol air setiap saat dan pastikan Anda minum secara teratur, meskipun tidak merasa haus. Menurut keterangan dokter Jamaah haji diwajibkan minum 200 ml/jam ditambah sebungkus oralit dengan 300 ml air.

Cara lain yang dianjurkan oleh dokter haji agar mencegah terjadinya dehidrasi adalah dengan mengecek warna air seni apabila mulai kekuning-kuningan maka segera perbanyak minum air putih hingga air seni kembali berwarna bening. Jangan sepele dengan dehidrasi, pengalaman orang tua saya sempat diinfus hanya sebab kurang meminum air putih.

Makanan Sehat: Konsumsi makanan yang seimbang dan kaya nutrisi. Pilih makanan yang kaya akan protein, serat, dan vitamin. Hindari makanan yang terlalu berlemak dan berminyak untuk menghindari gangguan pencernaan. 

Jamaah haji biasanya sudah diberikan makanan dengan nutrisi yang seimbang, namun sayang kebanyakan jamaah justru mengabaikan makanan yang ada karena cita-rasa yang kurang sesuai dengan lidah. Apalagi orang Sumatera yang terbiasa mengonsumsi makanan pedas, sedangkan di sana nyaris tidak ditemui jenis makanan pedas.

Bicara masalah makan, saya teringat pesan dari mertua sebelum berangkat ke sana, kata beliau ketika kaki pertama kali menginjak kota Mekkah atau Madinah maka berdoalah agar semua makanan akan cocok dan enak dimakan. 

Kedengarannya seperti mitos tetapi percayalah ada banyak bukti bahwa apa yang Anda ucapkan di sana akan menjadi kenyataan, dan benar saja setelah saya praktikkan ternyata di saat beberapa dari kawan-kawan yang tidak mau makan karena katanya makanannya terasa aneh, tetapi alhamdulillah bagi saya semuanya enak. sehingga saya yang datang dengan membawa riwayat penyakit anemia, sampai di sana justru menjadi segar-bugar.

Makanan yang Dikenal: Jika memungkinkan, konsumsi makanan yang sudah biasa Anda makan untuk menghindari gangguan pencernaan. Membawa beberapa makanan kering dari rumah, seperti abon atau kerupuk, dapat membantu menyesuaikan selera. Tentu saja ini sangat membantu bagi jamaah yang benar-benar tidak dapat menyesuaikan diri dengan masakan ala Arab.

Pengalaman saya waktu itu sempat dihadiahkan bumbu pecal oleh seorang teman. Sesampai di sana bumbu pecal menjadi santapan bersama dan menjadi primadona karena di Arab tidak ada bumbu pecal pastinya. 

Lain lagi yang dilakukan teman sesama jamaah ada yang berinisiatif membawa ikan teri goreng, tak ayal lagi ikan menjadi santapan bersama jamaah lainnya serasa makan dikampung sendiri.

Istirahat yang Cukup

Tidur Berkualitas: Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup setiap malam. Istirahat yang baik membantu tubuh pulih dan siap untuk aktivitas hari berikutnya. Cobalah untuk tidur di tempat yang nyaman dan bebas dari gangguan.

Pengalaman yang saya rasakan pada waktu tidur di Arab sungguh jauh berbeda dengan di Indonesia. Ketika di Mekkah saya tidur malam cukup 2 -3 jam saja, itu sudah cukup membuat tubuh menjadi segar-bugar. 

Hal ini juga dirasakan oleh semua jamaah rombongan kami, entah apa itu sebuah motivasi yang muncul dari dalam diri atau memang terbawa suasana di sana yang tidak pernah sunyi. Atau memang begitulah keberkahan kota suci tersebut.

Jangan Memaksakan Diri:

Dengarkan tubuh Anda. Jika merasa lelah, jangan ragu untuk beristirahat sejenak. Ingat bahwa menjaga kesehatan adalah bagian dari ibadah itu sendiri. Yang tahu kondisi tubuh Anda adalah Anda sendiri. Apalagi jika Anda merupakan jamaah kloter pertama, pastinya harus menunggu waktu yang cukup lama untuk sampai waktu melaksanakan haji. 

Rangkaian ibadah haji merupakan rangkaian ibadah fisik dikhawatirkan jamaah menjadi kelelahan saat melaksanakan rukun dan wajib haji. Beberapa kasus seperti ini ada ditemui pada rombongan jamaah kami pada waktu.

Rukun haji harus dilaksanakan dan tidak boleh gagal karena satu saja rukun haji yang tertinggal makanya hajinya menjadi tidak sah. Sedangkan wajib haji masih bisa dibayar dengan denda yang telah ditentukan menurut syariat jika kita meninggalkan salah satunya.

Tahu kapasitas diri, tidak semua orang memiliki stamina yang sama. Kenali batasan fisik Anda dan jangan memaksakan diri untuk mengikuti ritme orang lain. Beristirahatlah jika merasa lelah atau tidak enak badan.

Kebersihan Pribadi

Cuci Tangan: Selalu cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah menggunakan toilet. Gunakan hand sanitizer jika sabun dan air tidak tersedia. Kebiasaan ini membantu mencegah penyebaran penyakit. 

Tidak usah khawatir dengan ketersediaan air. Di Mekkah maupun madinah kami belum pernah menemukan kasus mati air, atau mati listrik seperti di Indonesia. Bahkan hampir disetiap sudut masjidil haram dan nabawi menyediakan air dari mata air terbaik yaitu jam-jam.

Mandi Teratur: Mandi setiap hari untuk menjaga kebersihan tubuh dan mencegah penyakit kulit. Gunakan sabun antiseptik untuk memastikan kebersihan yang optimal. 

Waktu itu saya menyiapkan sabun dari rumah khawatir tidak cocok dengan sabun Arab. Tetapi ternyata barang-barang Indonesia sangat banyak dijual di sana hanya saja harganya menjadi beberapa kali lipat dari Indonesia. 

Salah satu contoh waktu itu orangtua saya lupa membawa balsem kesayangannya, lalu membeli di sana dengan harga empat kali lipat harga di Indonesia.

Lindungi Diri dari Cuaca Ekstrem

Pakaian yang Tepat: Kenakan pakaian yang longgar dan terbuat dari bahan yang ringan untuk membantu mengatur suhu tubuh. Gunakan topi atau payung untuk melindungi diri dari sinar matahari langsung.

Tabir Surya: Gunakan tabir surya dengan SPF yang tinggi untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV. O

leskan secara merata pada kulit yang terpapar sinar matahari. Selain itu siapkan botol spray yang bisa isi ulang air, biasanya sudah disediakan oleh panitia, tetapi tidak ada salahnya juga dipersiapkan sendiri untuk jaga-jaga kalau tidak diberikan oleh pengurus. Semprotlah air kewajah agar mengurangi rasa panas matahari dan kulit kering.

Pelembab Bibir; Jangan lupa pelembab bibir gunakan yang sesuai dengan cuaca disana, karena tidak sedikit jamaah yang mengalami bibir pecah-pecah.

Mengelola Kesehatan Mental

Jaga Ketenangan: Situasi yang padat dan aktivitas yang melelahkan dapat mempengaruhi kesehatan mental. Luangkan waktu untuk berdoa, bermeditasi, atau melakukan kegiatan yang menenangkan pikiran. 

Ingatlah bahwa haji adalah perjalanan spiritual yang membutuhkan ketenangan jiwa. Untuk mendapatkan ketenangan di sana sebaiknya dimulai dari menjaga ketenangan rumah. Sebelum berangkat mulailah dengan memperbanyak istiqfar agar ketenangan jiwa itu benar-benar semakin terasa disana.

Dukungan Sosial: Berinteraksi dengan sesama jamaah dan berbagi pengalaman dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan. Dukungan sosial sangat penting untuk menjaga kesehatan mental selama menjalankan ibadah haji.

Saling peduli dengan teman satu kamar, satu karu, saru karom, satu kloter atau lainnya. Apalagi ada jamaah yang sudah lansia hendaknya jamaah yang lebih muda peduli kepada mereka, jangan hanya sibuk memperbanyak ibadah sendiri tetapi mengabaikan mereka yang membutuhkan bantuan. 

Bukankah ibadah bentuknya tidak hanya salat puasa, zakat, dan haji. Memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan juga merupakan ibadah yang tak ternilai harganya.

Obat-obatan dan Pertolongan Pertama

Bawa Obat Pribadi: Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, pastikan membawa obat-obatan yang diperlukan dalam jumlah yang cukup. Jangan lupa untuk membawa resep dan surat keterangan dokter jika diperlukan. Nah kalau yang ini tidak boleh lupa bagi pengomsumsi obat rutin siapkan sesuai yang dibutuhkan selama disana.

Bawa kotak pertolongan pertama yang berisi plester, antiseptik, obat penurun demam, obat diare, dan obat anti-mual. Ini akan sangat membantu jika terjadi cedera atau gangguan kesehatan ringan. Jika merasa tidak mampu berjalan jauh atau berdiri lama, jangan ragu untuk menggunakan kursi roda atau meminta bantuan dari petugas. 

Mengutamakan kesehatan Anda adalah hal yang penting Selalu update informasi tentang kesehatan dan keselamatan selama haji. Ikuti arahan dari petugas kesehatan dan panitia haji. Informasi terkini bisa membantu Anda mengambil langkah pencegahan yang tepat.

Dengan memperhatikan tips-tips di atas, Anda dapat menjalani ibadah haji dengan lebih nyaman dan aman, serta memaksimalkan pengalaman spiritual yang tak ternilai ini. 

Ingatlah bahwa menjaga kesehatan adalah bagian dari ibadah itu sendiri, karena tubuh yang sehat akan memungkinkan Anda untuk beribadah dengan lebih baik. Semoga perjalanan haji Anda diberkahi dan membawa banyak manfaat, baik secara spiritual maupun fisik.

Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi para Calon Jemaah haji Indonesia dan seluruh umat muslim dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun