Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengelola Kesehatan Mental Guru, Kunci Keberhasilan dalam Mengajar

14 Maret 2024   01:33 Diperbarui: 16 Maret 2024   03:01 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru sering merasa tertekan oleh standar yang tinggi dan perbandingan dengan rekan kerja atau norma yang tidak realistis. Penting untuk menghindari jatuh ke dalam perangkap perfeksionisme dan belajar untuk menerima kekurangan dan kesalahan sebagai bagian alami dari proses belajar dan tumbuh. 

Memiliki sikap yang lebih fleksibel dan belajar untuk merayakan prestasi, meskipun kecil, dapat membantu mengurangi tekanan yang tidak perlu.

9. Mencari Bantuan Profesional Jika Diperlukan

Jika stres atau tekanan menjadi terlalu berat untuk ditangani sendiri, guru disarankan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental seperti psikolog atau konselor. Berbicara dengan seseorang yang terlatih dapat memberikan dukungan, wawasan, dan strategi untuk mengelola tantangan mental. 

Jangan ragu untuk mencari bantuan jika diperlukan, karena ini adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan. 

Jangan lupa hindari perbincangan dengan orang-orang yang sering merendahkan, karena dapat melemahkan mental dan membuat semakin stres

Dalam mengelola kesehatan mental, guru tidak hanya memberikan manfaat bagi diri mereka sendiri, tetapi juga bagi siswa dan lingkungan sekolah. 

Dengan memprioritaskan kesehatan mental, guru dapat menjadi pendidik yang lebih efektif, bersemangat, dan berdaya tahan, yang membawa dampak positif yang berkelanjutan dalam pendidikan. intinya bahagiakan diri sendiri terlebih dahulu setelah itu tularkan kebahagiaanmu pada orang-orang disekitar.

Seekor lebah selalu memilih makanan-makanan terbaik yaitu sari bunga maka ia pun menghasilkan suatu kebaikan pula yaitu madu. Maka jadilah seperti seekor lebah dengan berpikiran positif maka semua orang disekitar kita ikut merasa bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun