“Jangan mau kalah dengan teknologi sebab teknologi diciptakan oleh manusia”
Masih ingatkah kita saat era sebelum 1990 ? Saat itu teknologi belum berkembang begitu pesat. Mungkin sebagian kita tidak sempat berpikir kalau akhirnya mencuci pakaian , memasak atau menggiling bumbu di tiap-tiap rumah dapat dilakukan dengan sangat praktis cukup hanya menekan tombol on- off.
Ya teknologi berkembang dengan pesatnya tanpa mampu dibendung. Kita yang lahir pada rentang tahun 40-80an merasakan perubahan dahsyat dalam perkembangan teknologi.
Bayangkan dari hanya mendengar siaran radio lalu menonton televisi hitam putih sampai menggunakan Handphone dengan segala kecanggihannya semua kita rasakan.
Hari ini manusia hidup mengandalkan teknologi, dari bangun sampai tidur lagi manusia nyaris tidak terlepas dari teknologi. Suka tidak suka kita sudah berada pada zaman ini. Zaman dimana jarak tidak lagi berbatas.
Manusia dari berbagai belahan dunia dapat berkomunikasi dengan mudahnya tanpa harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk melakukan perjalanan demi sebuah meeting. Semua dapat dilakukan dengan mudah hanya dengan mengandalkan perangkat Komputer dan jaringan internet (interconnected Network) .
Kehadiran komputer dan internet memang semakin penting apalagi setelah mewabahnya Pandemi covid-19. Komputer tidak hanya dibutuhkan sebagai alat untuk memudahkan pekerjaan kantor tetapi juga merambah menjadi kebutuhan penddidikan dan rumah tangga seperti; belajar online belanja online, rapat online dan lain-lain. Begitu banyak yang bisa dilakukan oleh komputer, jadi penasaran siapa ya orang pertama yang menciptakan komputer?
Dari sekian banyak nama, Charles Babbage bisa dibilang merupakan sosok yang paling berkontribusi atas kehadiran komputer. Sebab pada 1822 silam. ia menciptakan suatu mesin yang bisa menjalankan operasi perhitungan aritmatika.
Metode ini lantas menjadi dasar dari pengembangan komputer yang kita kenal hingga saat ini. Dengan penemuan tersebut banyak orang yang menyebut pria kelahiran 26 Desember 1791 ini sebagai “Bapak Komputer”.
Jika teknologi komputer sudah dimulai sejak 1822 silam, apa masih pantas kita mengatakan bahwa kita gaptek alias gagap teknologi? Rasanya kurang pas apalagi bagi seorang guru.
Guru memiliki tugas penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itu tugas utama guru menurut Undang-undang Guru dan Dosen no 14 Tahun 2005; adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Guru tidak boleh gaptek! itu pasti, sebab saat ini guru sedang berhadapan dengan peserta didik gernerasi Z dan generasi Alfa. Siapa generasi Z dan generasai Alfa? Dalam teori generasi (Generation Theory) yang dikemukakan Graeme Codrington & Sue Grant-Marshall, Penguin, (2004) Generasi manusia dibedakan menjadi 5 generasai menurut tahun lahir, yaitu:
- Generasi Baby Boomer, lahir 1946-1964;
- Generasi X, lahir 1965-1980;
- Generasi Y, lahir 1981-1994, sering disebut generasi millennial;
- Generasi Z, lahir 1995-2010 (disebut juga iGeneration, Generasi Net, Generasi Internet).
- Generasi Alpha, lahir 2011-2025.
Kelima generasi tersebut memiliki perbedaan pertumbuh kembangan kepribadian. Peserta didik yang dihadapi guru saat ini adalah generasi Z dan Alfa, dimana mereka lahir di zaman teknologi serba canggih. Tantangan guru tidak lagi mudah. Guru di harapkan mampu mengikuti perkembangan zaman dan mampu mengarahkan pemanfaatan teknologi kepada peserta didik secara positif, itu sebabnya guru di tuntut memiliki kecakapan abad 21.
Bagi Generasi Z dan Alfa, teknologi adalah hal yang biasa yang menjadi kesehariannya. Harusnya guru mampu mengimbanginya sehingga bisa mengontrol peserta didik dalam penggunaan gadget yang kian bebas. Guru tidak bisa sepenuhnya melarang peserta didik menggunakan gadget tetapi guru dapat mengarahkan peserta didik untuk menggunakan gadget secara positif.
Masa Pandemi Covid-19 menjadikan teknologi komputer sangat di butuhkan dalam proses belajar-mengajar. Guru diharapkan mampu mengoperasikan komputer dan memanfaatkan internet untuk tetap terus melanjutkan kegiatan pembelajaran dengan sistem PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).
Ada banyak Platform pembelajaran yang disediakan oleh pemerintah atau pihak swasta, mulai dari yang gratis sampai yang berbayar bisa dimanfaatkan sebagai Pembelajaran Jarak Jauh. Meskipun pembelajaran tatap muka langsung dengan guru memiliki kelebihan tersendiri dan tidak serta merta dapat digantikan oleh komputer, namun Paltform dan konten-konten pembelajaran sangat membantu dalam melengkapi materi, bahan ajar dan penilaian bagi guru.
Banyaknya Platform dan konten pembelajaran diharapkan mampu mengimbangi bahkan bisa menyaingi konten-konten negatif yang begitu marak tersebar di dunia maya dan sangat mudah diakses. Hal ini akan membawa efek buruk jika diakses oleh para peserta didik karena dapat menyebabkan krisis moral. Untuk itu guru harus bisa berperan dalam mengatasi masalah ini.
Platform dan konten-konten pembelajaran yang ada sangat beragam, bahkan ada yang sangat praktis dalam penggunaannya guru tinggal pilih saja sesuai dengan pembelajaran dan usia peserta didik. Berikut beberapa rekomendasi Platform pembelajaran yang bisa diakses dan dimanfaatkan oleh guru untuk kegiatan Belajar Mengajar:
- Rumah Belajar
Rumah Belajar Aplikasi Jarak Jauh gratis tanpa iklan dari kemendikbud yang dapat diakses secara online maupun offline. Memiliki versi dekstop maupun android Rumah Belajar terbilang memiliki fitur yang sangat lengkap meliputi : Materi pembelajaran, BSE ( buku sekolah Elektronik),Video pembelajaran, Kelas Maya, Laboratorium Maya, Bank Soal, Peta Budaya, Jelajah Angkasa, Karya Bahsa dan Sastra, Blog Pena, Augmented Rality, Edugame, dan Pengembangan Kompetensi guru (PKB) yang berisikan pelatihan pengembangan keprofesian guru. Semua dapat di akses secara gratis di link https://belajar.kemdikbud.go.id/
- Microsoft Office 365 For Education
Microsoft Office 365 For Education selain menyediakan fitur Word, Exel, Power Point, One, Note, Sway dan beberapa fitur lainnya, Microsoft Office 365 For Education juga memberikan layanan pembuatan kelas sendiri melalui Team mencakup pemberian materi, pembuatan soal dan penilaian secara otomatis. Selain itu dilengkapi dengan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru. Silahkan kunjungi linknya di https;//www.Office.com.
- Google Suite For Education
Manfaat Google Suite For Education tidak jauh berbeda deangan Microsoft Office 365 for Education. Platform ini juga menyediakan pembuatan kelas sendiri yang dapat dibuat oleh guru untuk siswa-siswanya, pembuatan soal-soal yang terintregrasi dengan nilai. Sehingga memudahkan guru dalam mengelola kelas. Untuk memanfaatkan Google Suite for Education dapat mengunjungi link https://edu.google.com
- Ruang Guru
Ruang guru merupakan bimbingan belajar Online. Selain berisikan materi juga menyediakan video pembembelajaran dan juga live teaching bersama guru-guru ruang belajar. Meskipun aplikasi ini berbayar namun ruang guru juga memberikan layanan belajar dari rumah gratis. Program ini sudah berjalan sejak awal maret 2020 silam. Selain bimbingan belajar Ruang guru juga menyediakan bimbingan UTNBK, SBNPTN dan lain lain. Kamu bisa mengakses layanan ruang guru di Link Ruangguru
- Tamiang Pande
Tamiang Pande adalah aplikasi pembelajaran hasil kerjasama Dinas Pendidikan dan kebudayaan daerah Ach Tamiang dengan Dinas Kominfo Aceh Tamiang. Aplikasi ini di klaim sebagai E-learning pertama di Aceh, launching sejak selasa tanggal 06 Oktober 2020 Oleh Bupati Aceh Tamiang H. Mursil SH. MKn di Aula Setdakab Aceh Tamiang. Aplikasi ini hadir sebagai solusi pembelajaran daring masa Pandemi covid-19. Aplikasi ini berisi video pembelajaran yang dbuat oleh guru-guru di seluruh wilayah Aceh Tamiang.
Dalam penggunaannya sangat mudah karena sudah berbasis android dan dapat di download secara gratis tanpa terganggu oleh iklan.
Menurut Kabid Teknologi Kominfo Wan Dedi Wahyudi SE. MM, aplikasi ini sedang dalam pengembangan, kedepannya akan menyediakana asesmen secara online yang terintregrasi dengan penilaian sehingga memberi kemudahan bagi para guru. Aplikasi ini dapat diunduh di Play store cukup dengan mengetik kata kunci “Tamiang Pande”
Selain beberapa apikasi diatas tentu masih banyak aplikasi-aplikasi pembelajaran yang dapat di manfaatkan oleh para guru diseluruh Indonesia untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran. Guru menjadi bagian yang sangat penting dalam memajukan pendidikan nasional dan mencerdaskan kehidupan bangsa mencetak insan-insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, serta berakhlaq mulia.
Pilihan ada ditangan kita apakah ingin menjadi bagian dari orang-orang yang memanfaatkan teknologi atau orang-orang yang tergerus arus teknologi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI