Maskerku sayang maskerku malang
Dahulu pusat kesehatan adalah markas-mu
Kini kau selalu ada bersamaku
Kau seperti benteng perkataan yang  keluar dari mulutku
Kau pula penyaring udara masuk ke dalam relung jiwaku
Saat bepergian kau kucari
Ketika kembali kau kubuang ke tong sampah yang setia menanti
Saat sendiri kau tak ku-peduli
Saat bersama seseorang kau ku-pakai
Maskerku sayang maskerku malang
Ku kira kau adalah penyelamat dari serangan virus
Nyatanya virus batuk dan bersin-ku, kau biarkan masuk terus
Kau begitu setia bertengger di bibir-ku sampai mampus
Sesak napas dan udara panas di keramaian, sudah tak ku-urus
Bagaimana pun juga, kehadiranmu akan tetap ku-akui
Tanpa-mu, ketika virus covid-19 lahir apalah daya aku iniÂ
Sebelum penangan oleh  para pakar kesehatan yang lihai
Kau telah berjasa kepada jiwa manusia yang kadang lupa diri
Sanur, 27 January 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H