Kami saling berjabat tangan. Keponakan yang datang bersamanya mengeluarkan sekantong oleh-oleh berupa makanan ringan, minuman jus, kue basah dan kue kering lainnya.
Baik Natal ataupun Tahun Baru kali ini memang berbeda. Saya tidak merasakan adanya suasana hari raya, seperti hari raya tahun-tahun sebelumnya.
Apakah karena faktor kesibukan? Ataukah memang rasa persaudaraan semakin menurun atau bahkan sudah tidak ada? Ataukah memang karena umat Katolik sedunia sedang berduka atas berpulangnya Bapa Paus Benediktus XVI?
Pertanyaan diatas memang hanya untuk kita sendiri yang akan bisa menjawabnya dan merenungkannya.
Namun, di awal tahun baru ini saya mendapat kunjungan dari saudara tak sedarah yang membuat saya merasa tahun baru menjadi sedikit berwarna. Setidaknya, tidak merasa hampa. Dari kunjungan singkat mereka, kami saling berbagi pengalaman, cerita dan sharing beberapa hal baik tentang pekerjaan ataupun studi.
Sebab bagi saya, hari raya itu sendiri adalah waktunya untuk berkumpul, bercerita, tukar pikiran dan melupakan urusan pekerjaan ataupun studi untuk sementara waktu. Hari raya diprioritaskan kebersamaan baik berkumpul bersama keluarga, sahabat dan orang-orang terkasih.
Semoga hari raya para pembaca sekalian menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H