Mohon tunggu...
Idris Wiranata
Idris Wiranata Mohon Tunggu... Lainnya - (Orion Ezra)

Tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Dengan ketertarikan di dunia psikologi, hukum dan teknologi, saya membawa perspektif yang unik ke dalam tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Melepas Bayang-Bayang dan Berdamai dengan Masa Lalu

22 September 2024   15:59 Diperbarui: 23 September 2024   23:04 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang membawa kenangan dari masa lalu, baik yang indah maupun menyakitkan. Bagi banyak dari kita, pengalaman pahit, luka emosional, atau trauma yang tertinggal seringkali menjadi bayang-bayang yang mengikuti ke mana pun kita pergi. Bayang-bayang ini tidak hanya mempengaruhi cara kita melihat diri sendiri, tetapi juga bagaimana kita menjalani masa kini dan masa depan. 

Untuk dapat benar-benar melangkah maju dan menikmati kehidupan, kita perlu belajar melepas bayang-bayang ini dan berdamai dengan masa lalu.

Memahami Trauma: Mengapa Masa Lalu Menghantui Kita?

Trauma adalah respons emosional terhadap peristiwa yang sangat menyakitkan atau mengejutkan, seperti kehilangan orang tercinta, kekerasan fisik atau emosional, atau situasi yang membuat kita merasa tak berdaya. 

Trauma dapat berdampak pada cara kita berpikir, merasa, dan bertindak, bahkan setelah waktu berlalu. Pengalaman traumatis yang tidak diselesaikan akan tetap membekas dalam pikiran dan perasaan kita, seperti luka yang terus mengganggu.

Namun, trauma tidak selalu berwujud dalam bentuk yang jelas seperti kekerasan fisik atau kecelakaan. Banyak dari kita membawa trauma emosional yang lebih halus---seperti penolakan, kegagalan, atau hubungan yang buruk---yang bisa meracuni rasa percaya diri dan kesejahteraan kita. 

Bayang-bayang dari trauma ini bisa mempengaruhi kehidupan kita di berbagai cara, seperti menimbulkan kecemasan, depresi, atau bahkan kesulitan dalam menjalin hubungan baru.

Melepas Bayang-Bayang: Proses Memaafkan Diri dan Masa Lalu

Langkah pertama dalam proses penyembuhan adalah menyadari bahwa Anda tidak bisa mengubah masa lalu, tetapi Anda bisa mengubah cara Anda meresponsnya. Melepas bayang-bayang masa lalu bukan berarti melupakan apa yang telah terjadi, tetapi lebih kepada menerima kenyataan bahwa peristiwa tersebut sudah usai dan tidak harus mendikte masa depan Anda.

Banyak orang yang terjebak dalam siklus penyesalan, berandai-andai jika mereka bisa mengubah sesuatu di masa lalu. Namun, sikap ini hanya akan memperpanjang penderitaan. Kunci dari melepaskan bayang-bayang adalah belajar untuk memaafkan, baik diri sendiri maupun orang lain yang terlibat.

"Memaafkan bukan berarti membenarkan apa yang telah terjadi, melainkan mengizinkan diri Anda untuk bebas dari beban emosional yang terkait dengan peristiwa tersebut."

Berdamai dengan Masa Lalu: Pentingnya Penerimaan

Penerimaan adalah aspek penting lainnya dalam proses penyembuhan. Berdamai dengan masa lalu berarti menerima bahwa peristiwa tersebut adalah bagian dari perjalanan hidup Anda, tetapi tidak harus mendefinisikan siapa Anda sekarang. Banyak dari kita mencoba untuk melawan atau mengabaikan perasaan yang muncul dari masa lalu, tetapi sering kali tindakan ini hanya memperburuk trauma.

Penerimaan bukanlah tanda kelemahan, melainkan langkah berani untuk memahami diri sendiri secara lebih mendalam. Ketika Anda menerima kenyataan dari masa lalu, Anda memberi diri Anda izin untuk memulai proses penyembuhan.

Alat dan Teknik Penyembuhan Trauma

Untuk membantu dalam perjalanan melepaskan trauma masa lalu, ada beberapa alat, teknik atau metode yang bisa dilakukan, dan dalam artikel kali ini saya hanya mengemukakan 3 saja, yaitu:

1. EFT (Emotional Freedom Techniques) atau Tapping

EFT, sering dikenal sebagai tapping, adalah teknik yang menggabungkan prinsip-prinsip akupunktur tradisional dengan psikoterapi modern. Teknik ini melibatkan mengetuk (tapping) dengan jari di titik-titik meridian tubuh sambil memfokuskan pikiran pada masalah atau emosi yang mengganggu. Dengan melakukan ini, individu dapat melepaskan energi yang terblokir dalam tubuh, yang sering kali terkait dengan trauma emosional.

Tapping membantu dalam menenangkan sistem saraf dan melepaskan ketegangan emosional yang disimpan di dalam tubuh. EFT telah terbukti efektif dalam mengatasi berbagai masalah, termasuk kecemasan, PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), dan trauma masa lalu. Melalui proses tapping, seseorang bisa mengurai lapisan-lapisan emosi negatif dan mendapatkan perasaan lega yang lebih dalam.

2. Journaling

Menulis adalah salah satu alat yang kuat untuk menyembuhkan trauma. Dengan menuliskan pikiran dan perasaan, Anda memberikan ruang bagi emosi untuk dikeluarkan dan diproses. Journaling memungkinkan Anda untuk mencermati apa yang terjadi, bagaimana perasaan Anda, dan bagaimana perasaan itu mempengaruhi kehidupan Anda saat ini.

Dalam proses journaling, tidak ada aturan yang ketat. Anda bisa menulis apapun yang muncul di benak Anda, tanpa khawatir akan benar atau salah. Dengan waktu, ini bisa menjadi alat refleksi yang membantu Anda memahami pola pikir dan perasaan yang mengakar dari trauma, serta memberikan wawasan baru tentang diri Anda sendiri.

3. Therapy or Counseling

Terapi atau konseling merupakan langkah penting bagi siapa saja yang berjuang untuk mengatasi trauma masa lalu. Seorang profesional kesehatan mental dapat memberikan panduan, dukungan, dan teknik yang sesuai untuk membantu Anda menghadapi dan melepaskan trauma. Tidak ada rasa malu dalam mencari bantuan dari terapis, karena sering kali trauma emosional terlalu dalam untuk diatasi sendirian.

Terapi berbicara memungkinkan Anda untuk berbagi cerita tanpa dihakimi, dan seorang terapis bisa membantu Anda melihat pola atau masalah yang mungkin tidak Anda sadari.

Langkah-Langkah Praktis untuk Melepas dan Berdamai dengan Masa Lalu

  1. Identifikasi Trauma: Langkah pertama adalah mengenali dan menerima bahwa trauma itu ada. Anda harus mengakui perasaan Anda sebelum bisa mulai melepaskannya.
  2. Hadapi Emosi Anda: Jangan mengabaikan atau menekan emosi yang muncul dari trauma. Hadapi mereka secara perlahan, mungkin dengan bantuan profesional, agar mereka tidak lagi mengendalikan hidup Anda.
  3. Ciptakan Ritual untuk Melepaskan: Terkadang, membuat ritual simbolis seperti menulis surat kepada diri sendiri atau membuang barang yang mengingatkan Anda pada masa lalu dapat menjadi langkah fisik untuk melepas bayang-bayang tersebut.
  4. Praktikkan Kebaikan pada Diri Sendiri: Ingatkan diri sendiri bahwa proses penyembuhan memerlukan waktu. Beri diri Anda ruang untuk sembuh tanpa merasa terburu-buru.
  5. Bangun Masa Depan dengan Harapan: Setelah Anda melepaskan masa lalu, fokuslah pada masa depan yang ingin Anda ciptakan. Berikan diri Anda kesempatan untuk bermimpi dan merencanakan masa depan tanpa dibayangi oleh trauma lama.

Kesimpulan

Melepas bayang-bayang masa lalu dan berdamai dengan kenangan adalah perjalanan yang penuh tantangan, namun sangat mungkin dilakukan. Dengan menggunakan berbagai teknik penyembuhan, seperti EFT, journaling, dan therapy or counseling kita dapat belajar menerima masa lalu tanpa membiarkannya mendikte masa depan kita. 

Trauma mungkin tidak pernah sepenuhnya hilang, tetapi dengan usaha dan kesadaran, kita bisa hidup bebas dari bayang-bayangnya, dan melangkah ke masa depan dengan harapan yang lebih terang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun