Dengan kemajuan teknologi manusia terbagi dua dalam perubahan tersebut yaitu pertama menusia yang mampu mengendalikan teknologi yang efeknya lebih cerdas, tekun dan mengalami kemajuan berfikir yg luar biasa. Kedua manusia yang dikendalikan dengan teknologi yang efeknya mudah tersinggung, bicaranya keras keras dan tidak dimengerti, gaya hidup yang konsumtif dan keserakahan meliputi dalam hidupnya kerena berada dalam "bayang-bayang kebadian". Jalaluddin Rumi Pernah berkata "Kemarin saya merasa pintar dan terpelajar, ingin mengubah dunia ini.....Sekarang saya bijaksana, aku ingin mengubah diri saya sendiri"
[1] Muh. Idris, Konsep Pendidikan Humanis dalam Pengembangan Pendidikan Islam, Miqot, Volume XXXVIII Nomor 2 Juli-Desenber 2014, h.417-434
[2]Mastuhu, Pendidikan Islam Indonesia dalam Perspektif Sosiologi orasi ilmiyah pada upacara pengukuhan Guru Besar Mastuhu, pada tanggal 14 Mei 1992.
[3] Muh. Idris, Visi dan Praksis Pengembangan Pendidikan Islam A.Malik Fadjar, (Malang: UMM Press, 2023), h. 44. Lihat juga Muh. Idris, Orientasi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Deepublish, 2020), h. 36
[4] Harun Nasution, Islam Rasional: Gagasan dan Pemikiran (Jakarta: LSAF, 1989), h. 112
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI