"Terus, kamu beneran ngga bakal pulang di pernikahan abang kamu Dit." tanya ibu.
"Maaf ya bu. mungkin Adit belum bisa pulang. tapi nanti, setelah tugas Adit selesai pasti Adit bakal langsung pulang ke kampung bu."
"Heem. bagaimana pak?" tanya ibu kepada bapak yang terdengar dari telepon
"kalo bapak, ya hati - hati Dit. kalo kamu mau nyelamatin orang, ya kamu harus selamat juga. itu pesan bapak."
"Terima kasih pak" jawabku.
"Kalo ibu, yang penting hati - hati. dan kamu ngomong sendiri ke abang kamu yah. pak bangunin Rangga pak?" ucap ibu meminta ke bapak. terdengar langkah bapak menjaui ibu. dan mulai masuk ke kamar bang Rangga untuk membangunkannya. tak lama terdengar suara bang Rangga yang keluar dari kamar dan mendekat ke ibu yang masih memegang handphone nya.Â
"Iya kenapa dek?" tanya bang Rangga.
"Begini bang. maaf Rangga ngga bisa pulang untuk pernikahan bang Rangga"
"Lah Kenapa?" tanya bang rangga dengan nada serius.
"Terjadi Tsunami di Pandeglang Banten, dan adekmu harus kesana." terdengar ibu berkata
"Terus, karena banten Tsunami kamu ngorbanin acara kakak kamu sendiri dek?" tanya bang Rangga.