Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

"PERJALANAN KEMANUSIAAN" Part. 10 Kekeluargaan relawan

3 Mei 2023   00:50 Diperbarui: 26 Juni 2023   23:02 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Foto: Pribadi)

 Siang itu begitu terik matahari menyinari Tangerang kota. Dipinggiran ruko - ruko terminal Chimone, babeh Haikal tengah duduk ngopi di warung mpo Jum.

 "Ngopi beh." Ucap tukang sol sepatu sambil mengambil secangkir kopi hangat dari mpok Jum.

 "Ia Fur dienakin aja." Ucap babeh Haikal"

 "Udah dapet penglaris nggak hari ini  beh?"

 "Allhamdulillah uda Fur,  walau cuman ceban doang. Biasalah beberapa hari ini sepi bener kayaknya Fur." Ucap babeh Haikal sambil mengangkat cangkir kopi dan mulai menyeruputnya. 

 "Iya beh. Hm, lagikan ini hari juga masih siang be. siapa tau nanti bakal ada lagi tarikan be." Sambil mengeluarkan rokok dan meminjam korek babeh Haikal yang diletakkan di atas meja. 

 "Beh. Minjem korek yah?" Tambahnya. 

 "Pake Fur. Elo sendiri gimana, udah masuk berapa hari ini?" Tanya babeh Haikal 

 "Alhamdulillah be. Uda 40.000 masuk dini hari beh."

 "Alhamdulillah. di simpen Fur, buat jajan anak loe entar di rumah."

 "Siap be" Sambil mengembalikan korek babeh Haikal. Dan menyeruput kopi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun