Kejadian lucu, yang dimana kulihat beberapa orang anak - anak terdiri dari 2 wanita yang mungkin bersekolah kelas 3 s/d 6 SD tengah tertawa menyaksikan salah satu bocah kecil laki - laki yang mungkin adalah adik dari salah satu diantara mereka ber 2, terguling dan jatuh ke lumpur. Â
spontan aku yang melihatpun turut ikut tertawa dan bahagia menyaksikan tawa mereka, sosok - sosok yang paling rentan di dalam bencana.Â
Bila kembali ke-2 minggu setelah gempa bumi yang mengguncang Cianjur. Dimana masa Emergency tanggap darurat masih diberlakukan, wajah polos anak - anak kecil itu masih diliputi banyak kecemasan, ketakutan dan bahkan ada beberapa anak yang sulit untuk di ajak bercerita, bermain dan cenderung menjauhi keramaian. Karena, dampak dari gempa tersebut mengguncang mental mereka yang masih begitu terlalu dini(belum mengerti/dewasa). Â
Tapi syukurlah kini badai telah berlalu. Tawa dan kebahagiaan, sangat mudah tercipta di antara mereka. Walau hanya melalui cara yang sederhana tanpa di duga - duga.Â
"Tetaplah tertawa dan bahagia dik. Ada kakak di sini, ada kami di sini. Hanya relawan biasa, manusia biasa, yang datang iklas untuk membantu kalian.Â
Tetaplah tersenyum dik."
Ucap kecil di dalam hatiku.Â
Dan akupun meneruskan kembali perjalanan menuju ke tenda sekolah darurat sebelum magrib tiba. Dan meninggalkan beberapa anak kecil tadi yang masih tertawa dengan bahagia.
...
[SpK]