Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

"PERJALANAN KEMANUSIAAN" Part. 4 Panggilan Hati (Rescuer)

18 April 2022   01:47 Diperbarui: 26 Juni 2023   22:52 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Terima kasih, maaf bila saya salah" ucap Bagus setelah emosinya sedikit redah. Dan mulai kembali menduduki kursi.

 "Mohon maaf Komandan bila saya lancang. Coba, di pertimbangkan kembali keputusan komandan untuk tidak memberangkatkan Bagus." Ucap bang Riksol.

 Mendengar permintaan pemimpin Rescue diikuti permintaan Bagus yang begitu ingin terjun kelapangan membersamai tim Rescue, walau di satu sisi Istrinya baru saja melahirkan. Mungkin ini juga merupakan keputusan yang rumit bagi komandan DERM.

 "Baiklah. Bagus, coba sekarang telpon Hafiza. Video Call biar kita semua dapat melihat keadaan dia sekarang." Ucap pak Kusmayadi.

 "Baik pak." Sambil membuka pola kunci Handphone yang sedari tadi hanya terposisi mati / tidak dimainkan di atas meja. Setelah mencari no Whatsapp Hafiza, Bagus pun menelpon dia dengan Video Call. Tak menunggu lama Handphone pun di angkat. Dan ternyata yang mengangkatnya adalah Indri adik Ipar Bagus.

 "Mana embak kamu Ndri?" Tanya Bagus.

 "Sebentar mas. Embak masih menyusui Satya." Jawab Indri.

 "Tolong kasihkan Handphonenya ke embak kamu. Mas mau ngomong." Ucap Bagus kembali.

 Mendengar ucapan Bagus, lalu Indri memberikan Handphonenya ke Hafiza. Dan kebetulan Hafiza baru saja selesai melakukan kewajibannya dan meletakkan Satya yang sudah tertidur di sebelahnya. kami yang berada di ruangan pun bisa melihat secara langsung perkembangan ibu dan buah hatinya itu.

 "Mas lagi di mana?" Tanya Hafiza istri Bagus

 "Mas lagi di Mako."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun