Mohon tunggu...
Muhammad Idrisman Mendefa
Muhammad Idrisman Mendefa Mohon Tunggu... -

Pengembara Spiritual. PD. JPRMI Kab. Padang Lawas. Lembaga Al-Mahabbah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Hatimu Galau

9 Januari 2019   08:19 Diperbarui: 9 Januari 2019   08:33 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak yang galau, sedih, bahkan menangis. Dan,  luar biasanya lagi sampai ada yang mau mengakhiri hidupnya.

Hanya karena...
katanya, "patah hati...?"

Mengapa ya...???

Mungkinkah karena hatinya seperti ranting kayu yang rapuh sehingga bisa patah?

Karena kalau hatinya seperti kaca, maka ia pun akan bisa pecah.

Kalau hatinya seperti kertas, maka ia pun bisa sobek.

Kalau hatinya seperti kain, maka ia bisa tercabik.

Kalau hatinya seperti kapas, maka ia bisa melayang dihembus angin.

Kalau hatinya seperti buih, maka ia bisa terombang ambing di tengah lautan.

Kalau hatinya seperti pasir, maka ia pun bisa menjadi fatamorgana.

Jadi,
seperti apapun hatinya, ketika ia mengalami peristiwa hebat yang membuatnya galau, sedih, menangis, bahkan bunuh diri,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun