Mereka mendidik siswa dengan hati. Pembelajaran aktif pun sudah diperkenalkan melalui Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) walau mungkin dalam praktiknya masih ada hal yang belum optimal. Pembelajaran masih dominan berpusat kepada guru.
Guru zaman dulu, apalagi yang hidup di kampung hidup sederhana dan bersahaja. Mereka mengajar dari pagi hingga siang. Beres mengajar, mereka pulang ke rumah. Mereka kadang jalan kaki, pulang bersama dengan murid yang kebanyakan juga tinggal dalam kampung yang sama.Â
Setelah mengajar, mereka pergi ke sawah atau ladang. Selain menjadi guru, mereka pun bertani. Mereka bekerja di sawah atau ladang sampai dengan sore.Â
Bagi yang beragama Islam dan menguasai ilmu agama, pada waktu sore atau selepas waktu ashar, mereka pun banyak yang mengajar di "sekolah agama" atau pengajian.Â
Mereka lakukan itu sampai dengan jelang datangnya waktu magrib. Selepas magrib, mereka pun mengajar mengaji anak-anak di sekitar tempat tinggalnya.
Itulah aktivitas rutin guru zaman dulu. Karena intens-nya komunikasi dengan guru dan murid-muridnya baik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah maupun saat pengajian di kampung, guru dan murid kenal dekat.Â
Di tengah kondisi ekonomi yang terbatas, mereka tetap hidup dengan damai. Tingkat stres kerjanya guru zaman dulu mungkin tidak setinggi yang dialami banyak guru zaman sekarang.Â
Guru zaman dulu tidak membawa pekerjaan sekolah ke rumah. Tapi guru zaman sekarang, banyak yang membawa pekerjaan sekolah ke rumah. Dampaknya waktu untuk keluarga berkurang, guru-guru keteteran dalam mengatur waktu kerja dengan waktu untuk keluarga.
Zaman terus berkembang. Hal ini berdampak terhadap semakin tingginya tuntutan dunia pendidikan saat ini. Guru saat ini bukan lagi sebuah profesi yang "tenang" dan "nyaman".Â
Profesi guru saat ini harus terus berpacu dengan waktu, menyesuaikan dengan dinamika dan tuntutan zaman. Konsekuensinya, guru harus keluar dari zona nyaman, mau belajar, dan mau mengembangkan kompetensinya. Belum lagi tuntutan administrasi dan beragam aplikasi yang harus diisi menyebabkan guru harus semakin ketat dalam mengatur waktunya.
Guru zaman dulu maupun guru zaman sekarang tantangannya bisa saja beda tetapi substansi tugasnya sama yaitu mengajar dan mendidik setiap peserta didiknya. Kebaikan dan karakter positif dari guru zaman dulu yang bisa diadopsi dan diadaptasi oleh guru zaman sekarang.Â