Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Nilai Rapor dan Refleksi Pembelajaran Berdiferensiasi

2 Juli 2023   10:35 Diperbarui: 3 Juli 2023   00:03 1385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nilai rapor (Sumber: shutterstock via kompas.com)

Saat seorang guru memasukkan nilai peserta didik, maka otomatis deskripsi ketercapaian kompetensinya muncul. Jika ada beberapa anak yang memiliki nilai yang sama, misalnya 75, maka deskripsi ketercapaian kompetensinya sama padahal mungkin saja kondisi faktual ketercapaian kompetensi mereka beragam.

Misalnya si A, si B, si C, dan si D sama-sama mendapatkan nilai 75 di buku rapor. Walau nilainya sama, tetapi mungkin saja ketercapaian kompetensinya berbeda. 

Si A unggul di matematika tetapi lemah di bahasa. Si B sebaliknya, unggul di bahasa tetapi lemah di matematika. Si C unggul pada bidang seni dan prakarya tetapi lemah dalam olah raga. Sedangkan di D unggul dalam olah raga tetapi lemah dalam IPA. 

Inilah gambaran begitu kompleksnya soal penilaian kompetensi peserta didik, apalagi kalau peserta didiknya puluhan orang sehingga atas pertimbangan kemudahan dan kepraktisan, guru menggunakan aplikasi e-rapor yang sudah ada template ketercapaian kompetensi walau dampaknya informasi yang diberikan kepada peserta didik dan orang tua menjadi kurang jelas dan kurang akurat.

Pada buku rapor selain tercantum nilai akademik dari mata pelajaran kurikulum nasional, muatan lokal (mulok) daerah, dan kurikulum khas satuan pendidikan (bagi sekolah-sekolah tertentu), juga tercantum nilai kegiatan ekstrakurikuler beserta kategori atau deskripsinya. Untuk memfasilitasi minat dan bakat peserta didik, sekolah menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler (ekskul). Ada kegiatan eksul wajib seperti pramuka dan ekskul pilihan yang disesuaikan dengan minat, bakat, dan kondisi satuan pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas, dalam konteks pembelajaran berdiferensiasi, nilai rapor dapat menjadi sarana refleksi pembelajaran untuk peserta didik, guru, satuan pendidikan, dan orang tua peserta didik. 

Dulu, yang disebut anak cerdas adalah anak yang nilai semua mata pelajarannya (harus) 8, 9, bahkan 10 walau kadang penguasaannya terhadap materi hanya bersifat kognitif dan nilai didapatkan melalui satu tes terstandar seperti paper and pencil test. 

Nilai kuantitatif yang tercantum pada rapor dianggap menjadi segala-galanya dalam menggambarkan ketercapaian kompetensi peserta didik. Paradigma inilah yang perlu diluruskan dan diubah. Seorang anak yang berprestasi tidak harus unggul pada setiap mata pelajaran yang diikutinya, tetapi bisa saja berprestasi pada bidang tertentu yang diminatinya secara tekun.

Fakta empirik dalam kehidupan nyata, banyak orang yang waktu sekolah nilai rapornya standar minimalis, prestasinya biasa-biasa saja alias tidak menonjol tetapi sukses menjadi wirausaha, pengusaha, atau jadi karyawan berprestasi. Oleh karena itu, nilai rapor atau IPK bagi lulusan PT tidak menjadi jaminan untuk mencapai sukses di masa depan, tetapi bisa menjadi bekal untuk dioptimalkan dalam mencapai cita-cita.

Selain nilai akademik, ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan seperti kesungguh-sungguhan, keuletan, dan kerja keras. 

Hasil penelitian Howard Gardner menunjukkan bahwa kesuksesan seseorang 20% ditentukan oleh hard skill (pengetahuan dan keterampilan teknis) dan 80% ditentukan oleh soft skills (mental yang kuat, ulet, gigih, pantang menyerah, kemampuan beradaptasi, kreativitas, dll.).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun