Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Memahami dan Membedakan Data Angka (Numerik) pada Soal Literasi dan Soal Numerasi

13 Mei 2022   01:21 Diperbarui: 14 Mei 2022   06:52 2176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Numerasi bukan hanya sekadar kemampuan menghitung, melainkan kemampuan mengaplikasikan konsep hitungan di dalam suatu konteks, baik abstrak maupun nyata. 

Melalui literasi numerasi, peserta didik diarahkan untuk mengenal, mengidentifikasi, memahami, memaknai informasi yang didalamnya ada data-data matematis-numerik yang harus diolah atau diselesaikan dan menjadi dasar untuk mengambil keputusan atau menyelesaikan masalah.

Contoh stimulus soal numerasi:

Pak Andi memiliki peternakan ayam petelur. Pak Andi mendirikan peternakan pada tahun 2015 dan hingga kini terus berkembang. Pak Andi memiliki 2 orang karyawan untuk membantu usaha peternakannya.

Pada peternakan tersebut terdapat dua kandang besar berukuran 8 x 7 meter2. Satu kandang diisi oleh masing-masing sebanyak 100 ekor ayam. Dalam 1 hari Pak Andi menghabiskan 25 kg pakan untuk ayam-ayam petelurnya. Harga 1 kg pakan ayam adalah Rp 12.500. 

Kemudian dalam 1 hari Pak Andi rata-rata bisa mengambil telur sebanyak 75-100 butir dari dua kandang ayam tersebut. Pak Andi kemudian menjual telur-telur ayam ke pasar. Kalau harga pakan ayam dan produksi telur dari peternakannya stabil, Pak Andi menjual telur dengan harga Rp 22.000/1 kg, sedangkan kalau harga pakan ayam naik atau produksi telurnya menurun, Pak Andi pun menaikkan harga telurnya.

Berdasarkan kepada teks di atas, dapat disusun pertanyaan-pertanyaan terkait literasi numerasi sebagai berikut:

  1. Berapa total jumlah ayam petelur yang dimiliki oleh Pak Andi?
  2. Pada suatu hari Pak Andi mendapatkan 85 butir telur dari ayam-ayam ternaknya, kemudian setelah dipilah ternyata ada 7 butir telur yang rusak dan tidak layak dijual. Berapa persen telur yang layak dijual oleh Pak Andi dari total telur yang didapatkannya?
  3. Sehubungan dengan kenaikan harga pakan ayam sebesar 10%, Pak Andi berencana menaikkan harga telur sebesar 5% dari harga Rp 22.000/1 kg. Tetapi pedagang di pasar menolaknya dengan alasan takut dagangan tidak laku dan konsumen keberatan dengan kenaikan harga telur yang nanti dijual oleh pedagang. Si pedagang kemudian meminta agar Pak Andi menaikkan harga telurnya maksimal 2,5% dari harga sebelumnya. Dan pak Andi pun menyetujuinya. Berapa uang yang harus dibayar oleh pedagang pasar tersebut jika pedagang tersebut membeli 20 kg telur dari Pak Andi?
  4. Harga pakan ayam Rp 12.500/1 kg. Pak Andi kemudian membeli pakan sebanyak 55 kg. Dia pada waktu itu hanya membawa uang tunai sebesar 47% dari total yang harus dibayar dan sisanya akan dibayar melalui transfer. Berapa sisa uang yang harus ditransfer Pak Andi kepada penjual pakan jika Pak Andi mendapatkan diskon sebesar 12,5% dari total biaya yang harus dibayar?
  5. Dalam 1 hari Pak Andi menghabiskan pakan ayam sebanyak 25 kg dengan harga per 1 kg sebesar Rp 12.500. Jika Pak Andi ingin membeli stok pakan ayam untuk 5 hari, berapa kg pakan yang harus dibeli dan berapa biaya yang harus disiapkan oleh Pak Andi setelah dikurangi diskon sebesar 12,5%?

Kelima pertanyaan tersebut bukan hanya mendorong peserta didik mencari dan menemukan informasi, tetapi juga mampu menerapkan perhitungan, dan menalar data atau angka untuk menyelesaikan masalah.

Soal-soal tersebut akan menantang peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif menyelesaikan masalah dengan menggunakan berbagai alternatif penyelesaian masalah, misalnya dengan menggunakan variasi cara menghitung secara cepat. Inilah substansi dari literasi numerasi. 

Seseorang cerdas dan cermat dalam mengidentifikasi, memahami, menganalisis, dan memaknai angka-angka dan data sebagai dasar pengambilan keputusan. Orang-orang yang sukses dalam usahanya disamping pekerja keras, siap menghadapi risiko, juga memiliki kemampuan literasi numerasi yang kuat. Sebaliknya orang banyak yang usahanya rugi atau bangkrut karena kurang memiliki kemampuan literasi numerasi yang baik.

Pada praktik pembelajaran atau penilaian hasil belajar, literasi membaca dan literasi numerik (matematika) bisa terpisah atau juga bisa merupakan sebuah kesatuan. Tergantung materi yang dibahas atau stimulus soal yang diberikan oleh guru kepada peserta didik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun