Dia menjadikan puasa untuk motivasi untuk meningkatkan amal kebaikan, memperbaiki diri, dan menjaga konsistensi (istikamah) beribadah. Inilah yang menjadi tantangan yang paling berat, yaitu konsistensi dalam beribadah.Â
Pada bulan Ramadan, mungkin saja seorang muslim bisa rajin beribadah karena terbawa suasana bulan Ramadan. Bagaimana pascaramadan? Idealnya, pascaramadan pun, konsistensi ibadah dapat dipertahankan, tetapi pada kenyataannya hal tersebut sangat sulit, kecuali bagi orang-orang yang memang sudah memiliki mental dan tekad ibadah yang sangat kuat.Â
Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita untuk bisa istikamah dalam beribadah dan semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang mampu mengambil makna dari ibadah puasa pada bulan Ramadan ini. Aamiin yra.
Oleh: IDRIS APANDI (Penulis Buku Aku, Ramadan, dan Literasi dan Buku Iktikaf Literasi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H