Agar pembelajaran yang dilakukannya sesuai dengan karakter dan kebutuhan peserta didik, guru juga sebaiknya melakukan melakukan asesmen diagnostik sebelum pembelajaran.Â
Bentuknya bisa asesmen kognitif atau nonkognitif. Asesmen kognitif misalnya berupa soal-soal untuk mengukur kemampuan awal peserta didik, sedangkan asesmen nonkonitif dalam bentuk angket, tanya jawab, wawancara, observasi, atau meminta peserta memilih emoticon yang menggambarkan perasaannya saat belajar materi tertentu.
Bagi Orangtua
Orangtua tentunya senang dan bangga saat nilai rapor anaknya bagus. Walau demikian, jika mendapati kenyataan ada nilai rapor anaknya yang rendah atau belum mencapai KKM, orangtua jangan langsung menghakimi anaknya.Â
Langkah yang bijak adalah orangtua pun perlu merefleksi sejauh mana bimbingannya dalam proses belajar anaknya di rumah. Apalagi sejak Awal Maret 2020 sampai dengan Desember 2021 proses pembelajaran dilaksanakan di rumah sehubungan dengan pandemi Covid-19.
Mata pelajaran yang pelajari oleh peserta didik cukup banyak, apalagi pada jenjang SMP, SMA, atau SMK. Jumlahnya bisa mencapai belasan mata pelajaran.Â
Selama ini ada anggapan bahwa siswa yang pintar jika mendapatkan nilai yang tinggi pada setiap mata pelajaran. Ukurannya bersifat kuantitatif.Â
Hal tersebut tentunya kurang adil bagi anak, karena setiap anak memiliki kemampuan yang beragam. Setiap anak adalah unik. Ibaratnya, jangan meminta ikan untuk naik pohon karena pasti akan bodoh dan gagal.
Saat ada satu atau dua mata pelajaran yang nilainya rendah, sebaiknya orangtua fokus pada mata pelajaran-mata pelajaran yang nilainya bagus. Berikan apresiasi terhadap perjuangan anak.Â
Kemudian, berikan motivasi agar memperbaiki atau meningkatkan nilai yang rendah. Minta anak untuk segera menghubungi guru mata pelajaran yang nilai rendah untuk perbaikan nilai sekaligus memantau perkembangannya. Inilah hakikat pendidikan yang memanusiakan.
Dengan adanya refleksi dari peserta didik, guru, dan orangtua, maka kesuksesan seorang anak didik adalah keberhasilan bersama. Namun, jika masih ada masalah, maka semua pihak harus melakukan refleksi agar tidak terjadi saling menyalahkan atau membebankan kesalahan pada salah satu pihak. Wallaahu a'lam.