Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sekolah Harus Memiliki Humas yang Kompeten Dalam Berkomunikasi

5 Juli 2021   22:59 Diperbarui: 5 Juli 2021   23:06 1392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mereka memerlukan jawaban yang cepat dan lugas dari seorang humas. Wawasan luas, komunikasi yang efektif, kesantunan, dan keramahan dari seorang humas akan menjadi kunci penting dalam kondisi seperti itu.

Agar humas kompeten dalam melaksanakan tugasnya, maka sekolah idealnya membekali humas dengan berbagai pelatihan, seperti pelatihan komunikasi, pelatihan jurnalistik, pelatihan menulis, pelatihan public speaking, pelatihan soft skill, pelatihan TIK, dan sebagainya. Jika sekolah belum mampu memfasilitasi berbagai pelatihan tersebut, minimal mendorong humasnya untuk banyak belajar tentang kehumasan secara mandiri dari berbagai sumber.

Layanan informasi saat ini banyak memanfaatkan media sosial seperti grup WA dan infromasi yang disampaikan lebih banyak secara tertulis dibandingkan secara lisan. 

Oleh karena itu, humas harus mampu berkomunikasi menggunakan bahasa tulis yang baik. Hati-hati typo saat menulis, hindari menggunakan istilah yang ambigu atau tidak bisa dipahami oleh orang lain. 

Sebaiknya kalau menulis sebuah kata jangan disingkat tapi ditulis secara lengkap, jika menggunakan emo, hati-hati, gunakan emo yang sesuai dengan pesan yang disampaikan.

Ucapan salam, sapaan hangat, permohonan maaf, dan ucapan terima kasih harus menjadi gaya keseharian dari seorang humas sebagai juru bicara sekolah agar meninggalkan kesan yang positif dari tamu atau pihak yang memerlukan informasi, khususnya pihak orang tua peserta didik yang menitipkan anaknya di sekolah.

Orang tua peserta didik tentunya mengharapkan agar anaknya mendapatkan layanan pendidikan yang baik dari sekolah sehingga muncul berbagai pertanyaan untuk menjawab rasa penasarannya. 

Hal yang ditanyakan biasanya seputar biaya sekolah, seragam, jadwal belajar peserta didik,  atau kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh sekolah. Oleh karena itu, humas harus sabar dan bijak dalam menjawab, menanggapi, atau memberikan penjelasan kepada orang tua yang memiliki berbagai latar belakang dan beragam pemahaman. Wallaahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun