Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan-jangan Doa Mereka yang Dikabulkan oleh Tuhan?

27 Januari 2021   22:02 Diperbarui: 27 Januari 2021   22:10 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kita jangan merasa angkuh dengan banyak ibadah yang kita lakukan. Kita jangan terlalu percaya diri bahwa doa-doa yang kita panjatkan pasti akan dikabulkan oleh Tuhan. Kita jangan merasa bahwa kita sudah beribadah dengan khusyu dan ikhlas. Hanya Tuhan yang paling tahu kualitas ibadah kita. Hal yang perlu kita lakukan adalah senantiasa memperbaiki diri dan banyak melakukan introspeksi diri. Beribadah dalam senyap. Tidak dilandasi riya (ingin dilihat orang lain) atau sum'ah (ingin didengar oleh orang lain). Hal ini memang tidak mudah, tetapi kita wajib berupaya mewujudkannya.

Selain memperbanyak doa oleh diri sendiri, juga perlu banyak memohon doa dari orang lain. Kita pun tentunya harus sering mendoakan orang lain. Jangan egois. Ingin didoakan orang lain, tapi tidak mendoakan orang lain. Kita tidak tahun doa mana yang dikabulkan. Semakin banyak yang mendoakan, tentunya harapan untuk dikabulkan oleh Tuhan semakin besar.

Doa dari orang-orang yang benar-benar merasakan manfaat dari bantuan atau keberadaan kita menurut saya adalah sebuah alat yang sangat ampuh untuk mengetuk "pintu langit". Jadi, kalau suatu saat kita sukses, rezeki berlimpah, diri sendiri dan keluarga sehat, maka jangan merasa apa yang dirasakan itu adalah murni hasil kerja keras diri sendiri, tetapi ada kontribusi doa orang lain. 

Apalagi doa dari orang tua, tentunya sangat manjur. Banyak bersyukur dan bersedekah adalah cara kita menyikapi rezeki yang telah diterima. Rezeki di sini bukan hanya dalam arti harta atau materi, tetapi juga dalam bentuk kesehatan, keselamatan, atau keluarga yang rukun.

Jangan pernah bosan untuk berbuat baik kepada orang lain. Nilai sebuah kebaikan di hadapan Tuhan bukan terletak pada besar-kecil bantuan yang diberikan, tetapi kepada keikhlasan kita. Saat kebaikan ditanam kepada orang lain, insya Allah doa-doa mereka yang akan menjadi jalan keselamatan, kesehatan, dan kesuksesan bagi kita. Aamiin yra.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun