Oleh karena itu, KBM tatap muka tidak tertutup kemungkinan akan dibuka kembali dalam waktu dekat. Kalau pun KBM tatap muka kembali dilakukan, maka yang akan diprioritaskan adalah di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) karena daerah tersebut banyak terkendala sinyal internetnya. Prosedur KBM tatap muka sebagaimana yang tercantum pada SKB 4 Menteri tentunya menjadi pedoman utama.
Walaupun misalnya sekolah telah dibuka kembali untuk KBM tatap muka, hal-hal baik yang telah dilakukan pada saat PJJ daring bukan berarti ditinggalkan. Penggunaan Learning Management System (LMS) seperti Google Classroom sebaiknya tetap dipertahankan.
Begitupun aplikasi video conference seperti Zoom, Webex, Google Meet, atau Microsoft Teams dapat dipadukan dengan pembelajaran tatap muka. Begitupun semangat guru untuk menguasai Teknologi Komunikasi dan Informasi jangan sampai menurun.
Tahun 2021 Kemendikbud berencana akan melakukan digitalisasi pembelajaran. Berbagai aplikasi pembelajaran dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran secara daring akan menjadi modal penting untuk mewujudkan hal tersebut.
Semoga dilema BDR dapat segera dapat diatasi. Ada solusi yang terukur, efektif, dan penuh perhitungan yang dilakukan oleh pemerintah khususnya Kemendikbud terkait dengan pembukaan kembali KBM tatap muka untuk menyelamatkan masa depan generasi muda yang mengalami penurunan kualitas belajar saat BDR.
Oleh: IDRIS APANDI
(Praktisi Pendidikan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H