Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Membangun Asa di Tengah Badai Corona (8)

9 Mei 2020   17:35 Diperbarui: 9 Mei 2020   17:48 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Alhamdulillah, semoga makin banyak yang pesan ya." Kataku disertai rasa gembira. Ayu membawa es pisang ijo ke teras rumah dan membantuku merapikannya di meja yang sudah aku pasang.

Setelah dagangan digelar, ada beberapa tetangga yang membeli daganganku. Walau ada yang menawar mengatakan bahwa harganya kemahalan, aku sikapi secara baik-baik, karena aku tidak mengambil untung banyak, mengingat lingkungan tempat tinggalku memang mayoritas kalangan ekonomi menengah ke bawah. Harga Rp5.000,00 aku samakan dengan harga kolak dan es campur yang di jual oleh tetanggaku juga supaya sama dan bersaing secara sehat.

Sampai datangnya waktu buka puasa, dari 20 cup es pisang ijo yang dibuat, ternyata hanya habis 10 buah dan tersisa 10 buah. Walau penjualan belum sesuai harapan, tapi setidaknya ada peningkatan jumlah yang laku. Risiko dagang memang begini. Tidak ujug-ujug langsung laku banyak, perlu proses. Berharap untung dan harus siap rugi.

Aku berusaha optimis, suatu saat daganganku akan laku banyak. "Ya Allah... mudahkanlah segala urusan kami, dan berikanlah rezeki yang halal bagi kami." Aku berdoa dalam hati. Sisa es pisang ijo yang tidak laku aku makan bersama dengan istri dan kedua anakku. Dan Sebagian aku akan bawa lagi ke masjid untuk dibagikan kepada Jemaah, walau jumlahnya lebih sedikit dibanding kemarin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun