Mendengar hal tersebut, batinku meleleh. Aku yang sudah bangkit dari dudukku, jongkok dan memeluk Ayu. "Mulia sekali hatimu nak, dalam kondisi sulit, kamu masih berpikir untuk bisa berbagi kepada orang lain. Bapak bangga padamu." Kataku dengan penuh haru.Â
"Bu, sisa pisang ijo kita bawa saja ke masjid, dan kita bagikan kepada Jemaah. Setelah salat tarawih juga suka ada yang tadarus. Lumayan, es ini bisa untuk menghilangkan haus mereka." Aku pun meminta istriku untuk membawa sisa es pisang ijo ke masjid.Â
"Baik pak." Jawab istriku dengan singkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H