Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Covid-19 dan Membangun Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Saat Belajar dari Rumah

28 Maret 2020   16:37 Diperbarui: 16 Juni 2021   17:34 2929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara Membangun Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Saat Belajar dari Rumah (unsplash/annie-spratt)

Supaya lebih kontekstual, maka pertanyaan atau tugasnya sebaiknya dikaitkan dengan wabah COVID-19. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan yang diberikan bukan hanya sekadar bertanya "apa", tapi juga "mengapa" dan "bagaimana" agar siswa terangsang untuk berpikir kritis sampai bisa mengajukan alternatif solusi dari masalah yang sedang terjadi.

Pertanyaan atau tugas yang bisa dibuat oleh guru misalnya; mengapa masyarakat harus berperilaku hidup sehat dan bersih sebagai upaya mencegah COVID-19? 

Mengapa orang sehat harus menjaga jarak dengan orang yang terindikasi terpapar COVID-19? Bagaimana cara mencuci tangan yang baik? 

Bagaimana cara menjaga diri dari terpapar COVID-19? Bagaimana seharusnya penanganan wabah COVID-19 agar tidak semakin meluas? Mengapa masyarakat diimbau untuk melakukan karantina mandiri di rumah untuk mencegah COVID-19?

Berikutnya, buatlah sebuah video atau poster yang isinya imbauan kepada masyarakat untuk mengindari COVID-19 dengan tagline #dirumahaja! 

Buatlah sebuah video atau poster yang isinya berupa dukungan dan apresiasi kepada para tenaga kesehatan yang berjuang melawan Corona?  

Baca juga : Penerapan Keterampilan Mengajar dalam Upaya Penyampaian Hasil Belajar

Buatlah sebuah projek pembuatan hand sanitizer atau disinfektan dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di rumahmu!, buatlah sebuah laporan kegiatan pencegahan COVID-19 di rumahmu, apa hikmah yang didapatkan dengan adanya wabah COVID-19? dan sebagainya.

Dengan demikian, maka peserta didik mengerjakan tugas sekaligus mengalami proses pembelajaran yang bermakna.  Tugas-tugas itu selain bisa dipresentasikan dalam pembelajaran daring, juga dapat dikumpulkan. 

Saya perhatikan, cukup banyak guru yang mengelola pembelajaran dengan menggunakan google classroom, diantaranya untuk mengumpulkan tugas-tugas dari peserta didik. 

Dari peristiwa ini, baik guru maupun siswa bisa mengambil hikmah, seperti menjadi lebih sadar hidup bersih dan sehat, lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, lebih peduli terhadap orang lain, lebih meningkatkan kualitas komunikasi dalam keluarga, menjadi lebih melek TIK, meningkatkan jiwa pemelajar, meningkatkan rasa ingin tahu terhadap informasi-informasi terkait kesehatan diri dan kesehatan lingkungan, dan sebagainya. Wallaahu a'lam.

Oleh: IDRIS APANDI (Penulis Buku Strategi Pembelajaran Abad 21 dan HOTS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun