Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pentingnya Budaya Terima Kasih

9 November 2019   12:17 Diperbarui: 9 November 2019   12:24 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah organisasi, kata "terima kasih" akan membuat seseorang merasa berguna atau bernilai. Misalnya seorang pimpinan berkata kepada para stafnya "Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan, partisipasi, dan kerja keras bapak dan ibu dalam menyukseskan program kantor kita." Atau terima kasih yang diucapkan dari seorang staf untuk pimpinannya, seperti "Saya mengucapkan terima kasih atas  bantuan dan bimbingan dari bapak/ibu sehingga saya bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik."

Saling mengucapkan terima kasih atau saling berburu mengucapkan terima kasih perlu dibiasakan dan dibudayakan mulai dari rumah, sekolah, tempat kerja atau masyarakat. Sebuah pengumuman biasanya akhiri oleh ucapan terima kasih. Penyedia jasa layanan mengucapkan terima kasih kepada para pengunjung dan berharap mereka dapat berkunjung kembali. 

Dengan demikian, kata "terima kasih" disamping sebagai sebuah etika komunikasi, juga bisa menjadi pintu pembuka rezeki. Oleh karena itu, jangan sepelekan kata atau ucapan "terima kasih." Mari budayakan kata "terima kasih" kepada siapapun. Wallaahu a'lam.

Ditulis oleh: IDRIS APANDI (Penulis Buku Revolusi Mental Berbasis Pendidikan Karakter) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun