Dalam sebuah organisasi, kata "terima kasih" akan membuat seseorang merasa berguna atau bernilai. Misalnya seorang pimpinan berkata kepada para stafnya "Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan, partisipasi, dan kerja keras bapak dan ibu dalam menyukseskan program kantor kita." Atau terima kasih yang diucapkan dari seorang staf untuk pimpinannya, seperti "Saya mengucapkan terima kasih atas  bantuan dan bimbingan dari bapak/ibu sehingga saya bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik."
Saling mengucapkan terima kasih atau saling berburu mengucapkan terima kasih perlu dibiasakan dan dibudayakan mulai dari rumah, sekolah, tempat kerja atau masyarakat. Sebuah pengumuman biasanya akhiri oleh ucapan terima kasih. Penyedia jasa layanan mengucapkan terima kasih kepada para pengunjung dan berharap mereka dapat berkunjung kembali.Â
Dengan demikian, kata "terima kasih" disamping sebagai sebuah etika komunikasi, juga bisa menjadi pintu pembuka rezeki. Oleh karena itu, jangan sepelekan kata atau ucapan "terima kasih." Mari budayakan kata "terima kasih" kepada siapapun. Wallaahu a'lam.
Ditulis oleh: IDRIS APANDI (Penulis Buku Revolusi Mental Berbasis Pendidikan Karakter)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H