Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Delapan Kunci Sukses Implementasi SPMI pada Satuan Pendidikan

19 Maret 2019   21:27 Diperbarui: 2 Juli 2021   16:06 70181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baca juga : Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam Lembaga Pendidikan

Dalam konteks implementasi SPMI, kepala sekolah diharapkan menjadi penggerak utama, mendorong, memotivasi, bahkan memberikan contoh kepada semua pendidik dan tenaga kependidikan.

Dengan kewenangan yang dimilikinya, kepala sekolah dapat mengomandoi pembentukan TPMPS, menyusun tupoksi dari TPMPS, menyusun komitmen semua warga sekolah dalam melaksanakan SPMI, memberikan pembinaan, arahan, dan pengawasan agar SPMI dapat berjalan dengan baik. Walau demikian, kepala sekolah tentunya tidak one man show, tetapi memberdayakan semua sumber daya manusia yang ada di sekolah.

Kepala sekolah juga perlu mewujudkan dirinya sebagai pemelajar agar kompeten dan menguasai seputar masalah SPMI, karena sebagai pemimpin, dia wajib memberikan arahan dan bimbingan seputar implementasi SPMI. 

Dia pun perlu mendengarkan berbagai aspirasi dan harapan dari para stafnya berkaitan dengan berbagai program yang perlu dilakukan untuk menyukseskan SPMI, karena kesuksesan SPMI tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi memerlukan team work. 

Dengan kata lain, kepemimpinan transformatif dan manajemen perubahan harus diwujudkan oleh kepala sekolah jika SPMI ingin sukses diimplementasikan.

Ketiga, perubahan paradigma warga sekolah. Pelaksanaan SPMI memerlukan perubahan paradigm semua warga sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru, staf administrasi, hingga petugas lapangan. Jika selama ini sulit berubah, karena sudah berada di zona nyaman, maka mind set tersebut perlu diubah secara bertahap.

Tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks dan dinamis perlu dijawab dengan peningkatan kualitas satuan pendidikan. Apalagi Indonesia saat ini dihadapkan pada misi besar menyiapkan generasi emas tahun 2045.

Warga sekolah yang kurang peduli terhadap budaya mutu perlu dirangkul dan diajak untuk mulai peduli dan berpartisipasi dalam implementasi SPMI. Hal ini tentunya bukan hal yang mudah. 

Baca juga : Model Homeschooling dalam Mengatasi Keterbatasan Pendidikan Formal

Kepala sekolah atau TPMPS akan dihadapan pada sikap apatis atau sikap acuh tak acuh terhadap program yang dilaksanakan oleh sekolah. Mungkin saja ada yang beranggapan bahwa SPMI hanya menjadi beban baru bagi mereka yang merasa sudah dibebani oleh beragam administrasi sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun