Dalam konteks penerapan pendekatan saintifik, peserta didik dilatih untuk mampu menerapkan 5M, mulai dari mengamati atau mencermati perkataan lawan bicara, belajar untuk bertanya, mengumpulkan informasi, menalar, hingga mengomunikasikannya di depan forum. Dan dalam konteks literasi, peserta didik didorong untuk membaca banyak sumber agar dia dapat berdebat secara berkualitas, tidak asal bicara.
Berdasarkan kepada uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa metode debat tidak selalu identik perang kata-kata dan perang urat syaraf, tetapi juga memiliki manfaat untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik dengan catatan dikemas dan diatur secara menarik oleh guru. Wallaahu a'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H