Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Spirit "Kaizen" dalam Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal di Satuan Pendidikan

17 Oktober 2018   14:08 Diperbarui: 17 Oktober 2018   15:19 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengakui Masalah Secara Terbuka
Sekolah yang mengakui masalah secara terbuka tidak istilah saling menyalahkan atau saling lempar tanggung jawab ketika terjadi suatu masalah, tetapi melakukan evaluasi bersama, menidentifikasi apa masalahnya dan mencari alternatif penyelesaian masalahnya.

Kebiasaan saling menyalahkan ketika terjadi masalah hanya akan menyebabkan rusaknya iklim kerja di sekolah dan mengurangi rasa kekeluargaan serta kebersamaan antarwarga sekolah. Akibatnya, pelaksanaan program-program sekolah kurang bisa dilaksanakan dengan baik, karena ada pihak yang merasa tersinggung atau dipojokkan akibat masalah tersebut. 

Oleh karena itu, kata kuncinya adalah komunikasi yang baik, bersikap reflektif, mau saling menerima koreksi, semangat bermusyawarah, dan semangat mencari solusi.

Mempromosikan Keterbukaan
Keterbukaan atau transparansi akan menjadi kekuatan dalam manajemen sekolah. Ibarat sebuah judul lagu, "jangan ada dusta diantara kita", hal tersebut perlu juga diterapkan dalam setiap pelaksanaan program sekolah. 

Disamping akan menjadi kekuatan, keterbukaan juga akan mengurangi praduga atau prasangka yang kurang baik antar warga sekola. Keterbukaan akan melahirkan sikap saling percaya diantara warga sekolah.

Seorang kepala sekolah yang menerapkan keterbukaan dalam mengelola sekolah akan dihormati, disegani, dan dicintai oleh guru dan tenaga kependidikan yang di sekolahnya. Terbuka di sini bukan dalam artian terbuka seterbukanya, tetapi terbuka berkaitan dengan informasi yang wajib disampaikan atau diketahui oleh mereka, bukan setiap informasi harus selalu disampaikan kepada mereka.

Menciptakan Tim Kerja
Peningkatan mutu sekolah bukan hanya tanggung jawab seorang kepala sekolah saja, tetapi tanggung jawab semua warga sekolah. Walau demikian, peran kepala sekolah memang sangat penting sebagai seorang pemimpin dan manajer sekolah dalam menggerakkan berbagai potensi sumber daya sekolah.

Dengan kata lain, peningkatan mutu sekolah tidak bisa one man show tetapi butuh tim kerja (team work). Butuh kerja sama, bukan sama-sama kerja. Kesuksesan sekolah bukan hanya dianggap kesuksesan individu kepala sekolah, tetapi keberhasilan tim atau keberhasilan semua pihak yang terlibat, karena pada dasarnya setiap warga sekolah memberikan partisipasi dan kontribusi dalam mewujudkan visi dan misi sekolah. 

Rasa diakui, rasa dihargai, dan budaya apresiasi akan menjadi pelecut semangat warga sekolah untuk bersama-sama, bahu membahu meningkatkan mutu sekolah.

Memajemeni Proyek melalui Tim Fungsional Silang
Dalam peningkatan mutu sekolah, perlu ada pembagian tugas yang kelas sesuai dengan kompetensi masing-masing, agar tim dapat bekerja dengan efektif. Ada yang kuat pada tataran konsep, dan yang siap membantu dengan tenaganya. Istilahnya, ada kelompok pemikir dan kelompok pekerja. Dua kekuatan ini harus dipadukandan disinergikan dalam mencapai visi dan misi sekolah.

Selain mengoptimalkan sumber daya yang ada, sekolah pun dapat bermitra dengan pihak luar, seperti Komite Sekolah, dunia usaha dan dunia industri (DUDI), organisasi profesi, perguruan tinggi, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Pusat Pengembagan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun