Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

SMPIT Ummul Quro Kemang: Motekar, Berprestasi, dan Berkarakter

2 Oktober 2018   14:26 Diperbarui: 2 Oktober 2018   14:31 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SMPIT Ummul Quro Kemang Kab. Bogor. Dokpri.

Dari uraian yang terdapat pada banner tersebut, saya berkesimpulan bahwa Pak Suhandi sangat wajar menjadi juara 1 Lomba Best Practice kepala SMP tahun 2018, karena sebagai pemimpin, Beliau visioner, dan sebagai manajer sekolah, Beliau juga memiliki konsep yang jelas dalam menatakelola sekolah sehingga SMPIT Ummul Quro dapat menjadi salah satu sekolah unggulan, meraih berbagai prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional, dan menjadi sekolah pavorit di wilayah Bogor.

Selain kepala sekolah, di ruang kepala sekolah pun sudah ada beberapa guru dan staf yang akan menjadi responden kegiatan evaluasi PPK yang kami lakukan. Adapun kegiatan yang kami lakukan adalah menyebarkan angket, mewawancarai kepala sekolah, dan melakukan observasi lingkungan sekolah.

Saat temu awal, kepala sekolah memutar video profil sekolah. Dari video tersebut kami mengetahui bahwa sekolah ini sarat dengan prestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain kegiatan KBM, sekolah ini menyelenggarakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang tujuannya untuk memfasilitasi dan mengembangkan minat dan bakat siswa. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah tersebut antara lain; Ekskul Reguler : futsal, bola basket, panahan, paskibra, taekwondo, cooking, paskibra, desain grafis, desain web, jurnalistik, fotografi, melukis, handycraft, pecinta alam, dan nasyid.

Selain kegiatan ekstrakurikuler yang regular, juga ada kegiatan ekstrakurikuler yang khusus (klub prestasi) seperti: Marchingband, English Club, Science Club / KIR, Hand Ball, dan Pembinaan OSN. Berbagai kegiatan ekstrakurikuler tersebut selain diprogramkan oleh sekolah, juga atas dasar usulan dari orang tua siswa, sehingga pihak orang tua proaktif dalam menyediakan pelatihnya. Dengan demikian, kerjasama antara sekolah dengan komite sekolah sudah berjalan dengan baik.

Dengan ditemani kepala sekolah, saya berkeliling, mengobservasi sekolah. Saya dibawa ke ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Di ruangan tersebut sudah ada seorang petugas jaga, namanya bu Nining. Latar belakang pendidikanya D-3 keperawatan. Kompetensinya sesuai dengan kebutuhan untuk petugas jaga UKS. Sepanjang yang saya tahu, sekolah-seolah jarang memilik petugas UKS yang sesuai dengan kompetensinya. Biasanya, karena keterbatasan SDM, petugas UKS memberdayakan guru atau tenaga kependidikan.

Keberadaan UKS di sekolah tersebut cukup membantu untuk sebagai pertolongan pertama bagi siswa yang mengalami keluhan sakit ringan seperti demam atau sakit kepala. Dalam sehari, pengunjung UKS  rata-rata 9-10 orang. Jika sakitnya tidak bisa ditangani oleh UKS, maka siswa akan dirujuk ke puskesmas terdekat.

Setelah berkunjung ke UKS, kepala sekolah membawa saya ke ruang pengolahan nilai PTS. Ada tiga orang petugas yang sedang men-scan LJK siswa. Sekolah ini telah memanfaatkan perangkat TIK dalam memeriksa LJK. LJK tidak lagi diperiksa secara manual, tetapi menggunakan perangkat khusus. Hal ini cukup membantu proses pengolahan nilai menjadi lebih efektif dan efisien. Para pengawas menyerahkan LJK kepada panitia, lalu panitia men-scan dan memverifikasinya. Setelah selesai diolah, maka nilai diserahkan kepada guru masing-masing untuk ditindaklanjuti.

Selesai dari ruang pengolahan nilai, saya dibawa ke ruangan khusus belajar Alquran. Di ruangan tersebut, dengan dipimpin oleh seorang koordinator, para guru Alquran sedang melakukan rapat evaluasi pasca PTS. Hal ini saya kira sebagai sebuah tradisi yang baik. Guru-guru walaupun tidak ada KBM, mereka bukan berarti pulang, tetapi mereka melakukan hal lain, seperti rapat evaluasi KBM dan menentukan program peningkatan layanan mutu pendidikan kepada para siswa.

Setelah berkunjung sebentar ke ruang belajaran Alquran, saya pun dibawa untuk mengunjungi ruang kelas. Ruang kelas tampak kosong karena siswa telah selesai mengikuti PTS. Adapun kebijakan pembagian kelas di sekolah ini yaitu adanya pemisahan antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Jumlah siswa dalam satu kelas antara 28-30 orang. Dalam hal guru olah raga pun, sekolah menyediakan guru olah raga laki-laki dan perempuan. Hal ini bertujuan untuk menerjemahkan visi sebagai sekolah yang berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam dan menjaga pergaulan antara kaum laki-laki (ikhwan) dan kaum perempuan (akhwat).  Siswa SMP sudah memasuki masa aqil baligh. Oleh karena itu, pergaulannya harus dijaga dan diarahkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diharapkan.

Setelah berkunjung ke ruang kelas, saya dibawa berkunjung ke ruang BK. Di dalam ruangan ada tiga orang guru yang yang menyambut kedatangan kami. Setelah diperkenalkan satu persatu, saya merasa makin kagum terhadap tata kelola sekolah ini. Ternyata sekolah ini memiliki tiga orang guru, yang menangani psikologi perkembangan dengan tiga kompetensi yang berbeda, yaitu Atikah Mardhiyah, S.Pd  yang berlatar belakang pendidikan Bimbingan dan Konseling (BK), Yetrida Rizanti, S.Psi yang berlatar belakang psikologi, dan Milda Quwwatul Irodah, S.Ag. (S.Psi.I) yang berlatar belakang psikoterapi. Sekolah menyediakan tenaga-tenaga tersebut karena ingin memfasilitasi proses belajar siswa dengan baik, menyelesaikan berbagai persoalan psikologis mereka, dan mengarahkan mereka untuk mencapai sukses.

Setiap tahun sekolah melakukan tes psikologi untuk mengetahui perkembangan belajar, minat, dan bakat para siswa. Oleh karena itu, pada tahun ajaran baru dimungkinkan ada perubahan komposisi siswa dalam satu kelas, disesuaikan dengan hasil tes. Dampaknya, banyak siswa yang berprestasi secara akademik, berprestasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, lomba, olimpiade, tahfiz quran, dan memiliki budi pekerti yang luhur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun