Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat

20 September 2018   12:49 Diperbarui: 20 September 2018   13:01 3659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setelah mengalami sedikit kesulitan mencari alamatnya, akhirnya kendaraan yang kami kendarai sampai juga ke SDN 04 Tambun Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi.

Gerbang sekolah tertutup dan tampak terkunci. Saya pun turun dari mobil dengan maksud untuk kulonuwon kepada pengelola sekolah. Saat langkah kaki saya belum sampai ke pintu gerbang, ada tiga orang siswa laki-laki yang berlari menuju pintu gerbang. Mereka lalu membuka gerbang sekolah.

Setelah itu, kendaraan kami masuk ke halaman sekolah. Ketika kendaraan kami masuk ke halaman sekolah, Riga, S.Pd., kepala SDN 04 Tambun sudah berdiri di dekat halaman sekolah dan menyambut kami dengan ramah.

Setelah bersalaman, kami pun masuk ke ruang kepala sekolah. Di dalam ruangan, tersebut sudah hadir seorang pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi yang mendampingi kami dan beberapa orang pengawas. Setelah kami berbincang-bincang sebentar, dilanjutkan dengan temu awal yang dilakukan di sebuah ruang kelas.

Kedatangan kami ke sekolah tersebut dalam rangka melakukan Training Need Assessment (TNA) Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Saat ini Kemdikbud sedang melaksanakan Penguatan Pendidikan Karakter sebagai upaya untuk memperbaiki krisis moral dan krisis jati diri bangsa. Dalam kegiatan tersebut, kami  menyebarkan instrumen angket, instrumen wawancara, dan instrumen wawancara.

Saat temu awal, ada hal yang menarik bagi saya. Dari sejumlah orang yang hadir, ada beberapa orang ibu-ibu berbaju hitam dan berkerudung merah. Saya pun bertanya, siapakah mereka? ternyata ibu-ibu itu adalah perwakilan dari orang tua siswa.

Mereka memang sengaja diundang oleh kepala sekolah untuk ikut hadir, karena memang ada instrumen yang perlu diisi oleh komite sekolah atau perwakilan orang tua.

Saya tertarik dengan hal tersebut, karena dari sekian banyak kunjungan saya ke sekolah, pengurus komite sekolah yang hadir paling hanya satu orang, dan itu pun kebanyakan bapak-bapak.

Bu Rina Purwati, SPd.SD, salah seorang guru mengatakan bahwa di sekolah tersebut memang adalah paguyuban orang tua siswa. Mereka sudah terbiasa hadir dan berkumpul di sekolah.

Mereka sering menginisasi kegiatan-kegiatan sekolah. Mereka merancang, menggalang dana secara mandiri, dan melaksanakan berbagai acara pada Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) dan Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN).

Baru-baru ini, dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1440 H, ibu-ibu ini menginisiasi acara bakti sosial menyantuni anak-anak yatim. Mereka membantu sekolah menyusun proposal, ikut mencari dana, dan ikut mengelola kegiatannya. Pak Riga sebagai kepala sekolah menyampaikan bahwa sekolah sangat terbantu dan sangat senang dengan peran serta orang tua siswa dalam meningkatkan mutu sekolah.

SDN 04 Tambun merupakan salah satu sekolah piloting implementasi PPK yang dibina oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemdikbud mulai awal tahun pelajaran 2018/2019.

Sebagai sekolah piloting, sekolah ini dikondisikan untuk menjadi sekolah yang mampu membangun, menumbuhkan, dan mengembangkan nilai-nilai PPK. Ada 5 (lima) nilai yang saat ini fokus dikembangkan yaitu; (1) religius, (2) nasionalis, (3) integritas, (4) mandiri, dan (5) gotong royong. Kelima nilai tersebut masih bisa dikembangkan disesesuaikan dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan sekolah.

Nilai-nilai PPK diitegrasikan dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Dalam kegiatan intrakurikuler, guru-guru SDN Tambun 04 didorong untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan bahan ajar yang mengintegrasikan PPK.

Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan antara lain; pramuka, angklung, menari, dan marawis. Pelatihnya berasal guru-guru SDN 04 Tambun yang kebetulan memiliki kemampuan pada bidang tersebut.

Dua hal tersebut sebenarnya sudah dilakukan juga di sekolah lainnya, tetapi yang menjadi daya tarik bagi saya adalah peran serta aktif orang tua yang dalam mengimplementasikan PPK.

Dalam menumbuhkan nilai-nilai karakter, disamping perlu ada pembangunan pola pikir, juga diperlukan sarana dan prasarana. Misalnya, musala dan perpustakaan. Kebetulan sekolah ini belum memiliki kedua sarana tersebut. Oleh karena itu, sekolah menggandeng komite sekolah untuk bersama memikirkan solusi agar sekolah memilikinya.

Bu Rina Purwati, S.Pd.SD yang juga merupakan fasilitator PPK menyampaikan bahwa beberapa waktu yang lalu, sekolah memperbaiki pintu gerbang sekolah bagian belakang dengan bantuan dari komite sekolah.

Dalam waktu berikutnya, sekolah berharap akan menata lingkungan sekolah seperti menanam pohon dan membuat taman agar sekolah makin indah dan asri. Sekolah pun telah melakukan kemitraan dengan dunia usaha, komunitas budayawan bekasi sebagai upaya untuk meningkatkan mutu sekolah.

Dalam konteks program PPK, kemitraan sekolah dengan komite sekolah dan orang tua serta pemangku kepentingan lainnya merupakan bentuk PPK berbasis masyarakat, dimana sekolah melibatkan masyarakat dalam upaya menumbuhkan dan mengembangkan karakter positif bagi siswa.

Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa dalam membangun pendidikan perlu kerja sama Tri Pusat Pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Sekolah suka menjadi tertuduh utama ketika terjadi krisis karakter di kalangan pelajar, padahal masalah tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi bisa juga merupakan pengaruh dari lingkungan keluarga dan juga masyarakat. Sinergi antarketiga institusi pendidikan tersebut masih menjadi tantangan dalam konteks membangun karakter generasi bangsa.

Hal yang dilakukan oleh SDN 04 Tambun bermitra dengan peran komite sekolah, dunia usaha, dan komunitas menurut saya dapat mempercepat proses penumbuhan dan pengembangan karakter peserta didik, apalagi dalam kapasitas sebagai sekolah piloting PPK, sekolah ini memiliki tanggung jawab untuk menjadi model bagi implementasi PPK sehingga bisa menginspirasi sekolah-sekolah yang lainnya.

Sekolah ini baru menjadi piloting PPK sekitar tiga bulan. Semua warga sekolah berkomitmen dan bekerja sama untuk menyukseskan hal tersebut. Rina menyampaikan bahwa walau masih tahap awal, implementasi PPK di sekolahnya sedikit demi sedikit telah mampu membangun budaya sekolah ke arah yang lebih baik. Misalnya ada peningkatan disiplin siswa.

Saat upacara bendera dimulai, dulu masih ada siswa yang terlambat, tetapi saat ini peserta didik sudah berkumpul sebelum upacara bendera dimulai. Sekolah mengembangkan kreativitas peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler yang ditampilkan pada PHBI atau PHBN.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pelibatan masyarakat sangat penting dalam mengoptimalkan implementasi PPK di sekolah. Selain itu, hal  tersebut dapat memperkokoh implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam rangka meningkatkan mutu sekolah secara berkelanjutan. Wallaahu a'lam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun