Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nasihat Terbaik Itu Bernama Kematian

17 Juni 2018   09:06 Diperbarui: 17 Juni 2018   09:13 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesampainya di kuburan, saya pun ikut turun ke liang lahat bersama dua orang lainnya. Total di liang lahat ada tiga orang. Tangan kami pun menengadah ke atas dan siap menerima jenazah almarhum sambil mengucap doa bissmillahi 'alaa millaati rasuulillah. Sambil memasukkan jenazah ke liang lahat, saya merenung, seseorang boleh punya banyak pakaian, bahkan yang bagus dan mahal, tapi yang dibawa ke liang kubur hanya tiga lembar kain kafan.

Lalu apa yang mau dibanggakan? Sebentar lagi jenazah akan tertutup padung (kayu atau bambu untuk menutup lubang tempat jenazah), lalu tertutup oleh tanah, suasana pun gelap gulita, sunyi dan sepi. Keluarga, kerabat, dan sahabat yang mengantar pun akan meninggalkan setelah upacara penguburan selesai. Sang jenazah beberapa saat kemudian akan kedatangan dua orang tamu, yaitu malaikat munkar dan nakir yang akan nakon atau bertanya kepada ahli kubur, "siapa Tuhanmu? Siapa Nabimu? Siapa imammu? dan dimana kiblatmu?" kalau bisa menjawab pertanyaan tersebut, maka ahli kubur akan  mendapat nikmat kubur, tapi kalau tidak dapat menjawabnya, maka akan mendapatkan azab kubur. Nauzubillaah.

Jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut tentunya tidak dapat dihapal saat seseorang masih hidup, tapi tergantung amalnya saat hidup di dunia. Jika waktu di dunia taat beribadah, rajin salat, banyak membawa salawat, banyak membaca Alquran, tentunya dia akan dapat menjawab dengan tepat, tetapi jika ketika hidup di dunia jauh dari Tuhan, malas atau jarang beribadah, bagaimana mau menjawab pertanyaan malaikat munkar dan nakir?

Oleh karena itu, sedari kecil, seorang manusia memang harus dididik untuk rajin beribadah baik ibadah mahdah, yaitu ibadah yang langsung kepada Allah (hablumminallah) maupun ibadah ghair mahdah, yaitu ibadah kepada Allah melalui amal kebaikan kepada sesama manusia (hablumminannaas). Tujuan utama dari ibadah tersebut sebenarnya bukan untuk mendapatkan pahala semata, tetapi untuk mendapatkan rida Allah. Selain beribadah dengan ikhlas, umat Islam pun diajarkan untuk senantiasa berdoa agar meninggal dalam keadaan husnul khatimah.

Malam pertama di alam kubur adalah malam yang sangat menakutkan, karena ahli kubur dalam kesendirian harus mempertanggungjawabkan amal perbuatannya waktu hidup di dunia. Oleh karenanya, setelah jenazah dikuburkan, dibacakan talkin  yang merupakan doa pengantar dan "bekal" bagi jenazah dalam menghadapi pertanyaan malaikat munkar dan nakir dan tentunya nasihat bagi yang masih hidup.

Ya Allah.... hati saya meleleh. Saya hari ini ikut mengurusi jenazah. Suatu saat, jenazah saya akan akan diurus. Apa bekal yang sudah disiapkan untuk kehidupan akhirat yang kekal dan abadi? Harta, pangkat, jabatan, popularitas sama sekali tidak akan dibawa mati. Yang akan dibawa mati hanya ilmu yang manfaat, sedekah jariyah, dan doa anak saleh.

Keluarga yang sangat mencintai kita pun hanya mengantaran ke liang lahat,  dan setelah itu pulang meninggalkan jenazah.

Saya terpaku memandangi tanah kuburan yang masih basah sembari memperhatikan satu persatu orang yang meninggalkan kuburan hingga kuburan sepi. Dan saya pun melangkahkan kaki meninggalkan sembari berdoa semoga almarhum diterima iman islamnya, diampuni dosa-dosanya, dan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.

Bagi saya, kematian adalah sebenar-benarnya nasihat, karena setiap yang hidup pasti akan mati. Ketika nyawa telah meninggalkan tubuh, maka segala urusan dunia selesai, pintu taubat sudah tertutup, dan berganti menuju kehidupan akhirat yang kekal dan abadi. Ada kalanya seorang manusia lupa dan lalai terhadap tugasnya di dunia, yaitu beribadah kepada-Nya.

Ada kalanya seorang manusia banyak menggunakan waktu hidupnya untuk hal-hal yang sia-sia, menganggap bahwa hidup di dunia masih lama, padahal kematian adalah kapan saja dan dimana saja. Sebuah pepatah mengatakan bahwa hidup di dunia pada dasarnya adalah pengembaraan menuju kehidupan yang kekal dan abadi, yaitu akhirat. Ya Allah, semoga kematian saudara kami menjadi nasihat terbaik bagi kami. Aamiin yra...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun