Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ngabuburit Produktif di Pondok Pesantren Yaspida Sukabumi

30 Mei 2018   16:05 Diperbarui: 30 Mei 2018   16:14 1818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokpri.
Dokpri.
Hal ini tentunya menjadi bekal ilmu dan pengalaman setelah mereka lulus dari Yaspida. Seorang lulusan bukan hanya cakap dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki jiwa wirausaha. Siapa tahu kelak diantara mereka ada menjadi pengusaha sukses. Pengusaha yang berjiwa santri dalam menjalankan perniagaan.

Ketika di lapangan arena bazaar ramai oleh pembeli, di bangunan lain ada sejumlah santri yang sedang antri nasi untuk buka puasa. Pesantren memang memfasilitasi penyediaan makan malam bagi santri. Mereka tinggal makan. Berbeda dengan santri zaman dulu, yang harus masak dulu kalau ingin makan.

Waktu maghrib pun datang. Para santri menyambutnya dengan gembira. Mereka berbuka puasa dengan menyantap takjil dan langsung memakan nasi yang ada di hadapannya. Waktu mereka terbatas. Oleh karena itu, mereka makan dengan cukup cepat. Karena setelah buka harus salat Maghrib dan siap-siap melaksanakan taraweh.

Waktu ngabuburit yang digunakan secara positif dan produktif oleh para santri dan guru. Selain mengaji, juga ada kegiatan ekonomi. Ilmu didapatkan, keuntungan ekonomi pun direngkuh. Para santri secara umum diberikan kemudahan dalam berbuka puasa. Win-win solution alias saling menguntungkan. Wallaahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun