Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menyoal THR Guru Honorer

28 Mei 2018   14:51 Diperbarui: 28 Mei 2018   19:30 4171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO)

Pertanyaannya, ketika pemerintah pusat tidak memberikan THR kepada guru honorer, lalu siapa yang berkewajiban memberikannya? Pemerintah daerah? bisa saja sepanjang pemerintah daerah memiliki anggaran sekaligus kepedulian kepada guru honorer.

Yang saya tahu, kalau mau ada pemberian tunjangan atau bantuan dari pemerintah, yang pertama kali dilakukan adalah pendataan. Dan yang menjadi masalah adalah kadang kala pendataan tersebut memakan waktu lama.

Belum lagi ada kemungkinan titipan-titipan agar dimasukkan menjadi guru honorer, dan sebagainya. Dan saya termasuk yang ragu pemerintah daerah menyiapkan THR bagi guru-guru honorer dengan alasan keterbatasan anggaran.

Ketika pemerintah daerah tidak mampu memberikan THR kepada guru-guru honorer, maka tanggung jawab berada di pundak kepala-kepala sekolah.

Pertanyaannya adalah dari mana kepala sekolah, utamanya kepala SD dan SMP negeri harus memberikan THR? Karena satu-satunya anggaran sekolah adalah dana BOS yang peruntukannya sudah jelas.

Akibatnya, kepala sekolah harus memutar otak, bagaimana caranya memberikan THR kepada guru-guru honorer, karena walau bagaimanapun, ukuran kepedulian dan keberhasilan seorang pemimpin adalah memberikan kesejaheraan kepada anak buahnya. Sedangkan bagi SMA/SMK, mungkin masih ada anggaran lain, karena masih memungut kepada orang tua siswa.

Bagi guru-guru honorer yang mengajar di sekolah swasta, menurut saya, pihak yang paling bertanggung jawab memberikan THR adalah pihak yayasan, karena mereka diangkat oleh yayasan, bukan oleh pemerintah, walau pendirian sekolah pun bertujuan ikut membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebaran adalah momen bahagia untuk semua, termasuk untuk guru-guru honorer. Secara pribadi memang saya pun bersimpati dengan kegelisahan guru-guru honorer karena tidak mendapatkan THR, padahal kebutuhan mah sama dengan guru-guru PNS.

Melihat kondisi ini, bagi guru honorer memang tidak ada kata lain selain berdoa dan berharap semoga ada perbaikan kesejahteraan di masa depan.

Semoga ada sumber-sumber rezeki lain sebagai pengganti THR dari pemerintah. Semoga rasa syukur dan tawakal tetap ada dalam dada guru-guru honorer, dan semoga hati para pemegang kebijakan digerakkan untuk menunjukkan keberpihakan terhadap nasib mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun