Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis adalah Melayani

27 Maret 2018   09:24 Diperbarui: 27 Maret 2018   09:50 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seseorang menemukan passionmenulis seiring dengan aktivitasnya menulis. Semakin sering dia menulis, maka disamping kemampuan menulisnya semakin terasah, juga passion-nya semakin ditemukan. Passionmuncul dari hati, tidak dapat dipaksakan. 

Ketika seseorang menulis sesuai dengan passion-nya, maka menulis menjadi aktivitas yang menyenangkan. Dia sanggup berjam-jam duduk di depan laptopnya untuk menulis. Baginya, menulis selain sebagai sebuah pekerjaan, juga menjadi hiburan.  Terasa ada yang kurang jika dalam satu hari dia tidak menghasilkan karya.

Ketiga, melayani kebutuhan dan harapan pembaca.Para pembaca membutuhkan dan menantikan bahan bacaan yang berkualita. Dan hal tersebut hanya dapat dihasilkan dari seorang penulis yang berkualitas. Pembaca tentunya memiliki latar belakang dan tujuan yang berbeda-beda ketika membaca buku.

Ada pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, wirausaha, dan sebagainya. Para pembaca pada umumnya membaca sesuai dengan kebutuhannya, apalagi kalangan orang dewasa. Biasanya membaca hanya hal-hal yang diperlukannya. Tidak membaca setiap jenis buku bacaan.

Keempat, melayani pihak pengguna jasa penulisan.Seorang penulis bukan hanya menuliskan ide-idenya sendiri, tapi ada kalanya membantu orang atau pihak lain yang ingin memiliki buku tapi sulit menuliskannya karena keterbatasan waktu atau kemampuan (ghost writer). Penulis-penulis yang telah teruji kompetensinya biasanya juga diminta oleh penerbit untuk menulis buku berkaitan dengan hal yang sedang ramai dibicarakan atau menjadi kebijakan pemerintah, misalnya buku pelajaran kurikulum 2013, Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), atau Gerakan Literasi, karena penerbit tentunya melihat potensi pasar dari penerbitan buku tersebut.

Menulis adalah melayani. Oleh karena itu, berilah layanan terbaik kepada pembaca. Ketika pembaca puas, maka sang penulis pun akan merasa puas. Sang penulis telah menjadi agen pengetahuan dan agen perubahan. Nama sang penulis akan tercatat dalam sejarah dan peradaban umat manusia. Wallaahu a'lam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun