Tidak ada gelar akademik yang berjejer sebelum dan setelah nama mereka, tetapi mereka telah membuktikan kualitas dan kapasitas dirinya melalui tulisan-tulisannya yang tersebar baik dalam bentuk buku maupun di koran dan majalah. Mereka dihormati dan dimuliakan bukan karena berjejernya gelar akademik, tetapi karena karya-karyanya. Setiap tahun banyak sarjana lahir dari rahim Perguruan Tinggi, tetapi berapa persen selanjutnya menyebarkan ilmu melalui tulisan-tulisannya? Mungkin karya tulis terakhir yang ditulisnya adalah tugas akhir kuliahnya, itu pun dipenuhi sebagai persyaratan formal untuk lulus. Dan setelah itu, tidak ada karya tulis lagi yang dihasilkannya.
Kaum intelektual sebagai kaum cerdik pandai atau disebut juga cendekiawan sudah selayaknya dan sepatutnya terus berpikir, meneliti, menulis, menyebarkan ilmu pengetahuan untuk membangun peradaban manusia dan membangun kehidupan yang lebih baik. menulis adalah muruah (kehormatan) kaum intelektual. Menulislah sebanyak-banyaknya gagasan yang bermanfaat sebelum namanya ditulis di atas batu nisan.