Ada kebahagiaan tersendiri ketika aku masuk ke ruangan kerjanya, dan memberikan buku karyaku padanya. Aku memberikan penjelasan singkat padanya tentang isi buku, lalu memintanya untuk berfoto bersama untuk dokumetasi, karena dokumentasi sangat penting dalam perjalanan menulisku.
Aku berdiskusi tentang menulis dan buku bersamanya bukan hanya di ruang kerjanya saja, tetapi juga bisa pada kesempatan lain, seperti pada saat makan siang di kantin "Pak Kumis". Bahkan aku yang lebih banyak bicara, dan Beliau begitu seksama menyikmaknya.
Aku serius menulis sejak tahun 2006, dan aku bersyukur pernah dipimpin olehnya selama sepuluh tahun (2007 s.d. 2017). Dengan gaya kepemimpinannya yang demokratis, memberikan kesempatan kepada setiap stafnya untuk mengembangkan diri, maka dengan leluasa aku mengasah dan meningkatkan kemampuanku dalam menulis. Aku semakin bersemangat melahirkan karya-karya baru. Tahun 2017 ini gairah menuliskan sangat tinggi. Secara akumulatif, jumlah artikelku sekitar 750-an dan bukuku mencapai 20, serta ada beberapa judul buku yang sedang dalam proses terbit.
Ketika Beliau purnatugas, tentunya aku merasa kehilangan sosok yang sangat pro pengembangan kemampuan menulis stafnya. Dalam hatiku, aku berpikir apakah penggantinya nanti akan memberikan dukungan yang sama untuk mengembangankan literasi? Aku berharap semoga kepala LPMP Jawa Barat yang menggantikannya memiliki semangat yang sama.
Mengakhiri tulisan, aku ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Totoh atas semua dukungan dan dorongannya kepadaku. Semoga Beliau tetap berkenan untuk menerima tulisan-tulisanku yang aku kirim via WA, dan  semoga Beliau masih berkenan untuk membaca buku-bukuku, karena bagiku, artikel dan buku, dua hal yang akan menjadi perajut tali silaturahim aku kepadanya. Selamat purnatugas Pak Totoh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H