Selain difoto secara virtual, pengunjug pun bisa difoto dengan menggunakan baju khas Purwakarta, yaitu pangsi dan kebaya. Saya pun mencobanya. Saya tinggal berdiri dengan di depan layar yang terdapat gambar baju pangsi yang bergerak-gerak mengikuti dan menutupi badan, terus bergaya sesuai dengan keinginan, dan crekk,Saya pun difoto dengan menggunakan baju kampret
Ruangan yang terakhir Saya kunjungi adalah mini teater. Kapasitas ruangannya dua puluh orang. Jadi kalau pengunjung lebih dari 20 orang, maka  harus bergiliran masuk. Di mini teater tersebut pengunjung bisa menonton film dokumenter tentang Purwakarta yang diputar kurang lebih selama 15 menit.
Kepada guideyang menemani, Saya berkali-kali menyampaikan kekaguman terhadap tempat ini. Ketika unsur sejarah, seni, budaya, dan teknologi dipadukan secara apik dan artistik, maka menghasilkan sebuah karya yang sangat luar biasa. Saya pun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada guide yang beberapa petugas lainnya yang telah melayani dengan ramah dan sangat baik.
Saya berpikir bahwa tempat ini bisa menjadi referensi bagi daerah lain untuk membuat tempat serupa. Disamping sebagai tempat penyimpanan arsip, juga sebagai tempat wisata dan perlindungan heritage sebuah daerah. Dan bersyukur Kabupaten Purwakarta memiliki Kepala Daerah yang peduli akan hal tersebut.
Bale Panyawangan Diorama Purwakarta disamping tempat menyimpan arsip, juga banyak dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun luar daerah. Mereka adalah para pelajar, mahasiswa, sejarawan, peneliti, atau pihak lain yang tertarik dengan sejarah Purwakarta.
Pendidikan Karakter
Soekarno sang proklamator RI berpesan jangan sesekali melupakan sejarah, dan hal ini telah dilaksanakan oleh Kang Dedi dengan membangun Bale Panyawangan Diorama  Purwakarta adalah dalam rangka untuk tidak melupakan sejarah sekaligus mewariskan sejarah kepada generasi muda di Purwakarta.
Tidak melupakan sejarah merupakan karakter yang perlu dimiliki oleh setiap warga negara. Mengingat sejarah perjuangan dapat membangun semangat kebangsaan, nasionalisme, dan patriotisme. Warga negara yang baik juga adalah warga negara yang tidak melupakan jasa-jasa pahlawannya.