Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Guru Abad 20 Versus Murid Abad 21

27 Januari 2016   16:49 Diperbarui: 27 Januari 2016   16:54 1275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika siswa memiliki akun di media sosial, maka guru pun diupayakan memilikinya, dan berteman dengan siswa-siswanya. Hal ini dijadikan sebagai sarana komunikasi, penyebaran informasi, belajar, sekaligus mengawasi aktivitas anak-anak didiknya. Dalam berkomunikasi, generasi muda zaman sekarang banyak yang menggunakan bahasa-bahasa alay, bahasa sandi atau simbol. Oleh karena itu, guru juga jangan sampai ketinggalan, harus mengetahui atau memahami bahasa-bahasa tersebut, karena ada kalanya bahasa-bahasa tersebut berkaitan dengan bullying atau kekerasan, masalah seksual, penyalahgunaan narkotika, atau prositusi online sehingga jika guru mampu memahaminya, hal-hal negatif di kalangan siswa relatif bisa diantisipasi.

 

Penulis, Widyaiswara Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Barat

 

Sumber Gambar:

http://www.kubiktraining.com/wp-content/uploads/2014/02/wordle-learning3.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun