Ketika siswa memiliki akun di media sosial, maka guru pun diupayakan memilikinya, dan berteman dengan siswa-siswanya. Hal ini dijadikan sebagai sarana komunikasi, penyebaran informasi, belajar, sekaligus mengawasi aktivitas anak-anak didiknya. Dalam berkomunikasi, generasi muda zaman sekarang banyak yang menggunakan bahasa-bahasa alay, bahasa sandi atau simbol. Oleh karena itu, guru juga jangan sampai ketinggalan, harus mengetahui atau memahami bahasa-bahasa tersebut, karena ada kalanya bahasa-bahasa tersebut berkaitan dengan bullying atau kekerasan, masalah seksual, penyalahgunaan narkotika, atau prositusi online sehingga jika guru mampu memahaminya, hal-hal negatif di kalangan siswa relatif bisa diantisipasi.
Â
Penulis, Widyaiswara Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Barat
Â
Sumber Gambar:
http://www.kubiktraining.com/wp-content/uploads/2014/02/wordle-learning3.jpg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H