Mohon tunggu...
Idris
Idris Mohon Tunggu... Guru - Hidup disayang mati dikenang

Sang Penembus Kabut

Selanjutnya

Tutup

Raket

KPAI Jegal Prestasi Pebulutangkis Anak Bangsa

10 September 2019   18:45 Diperbarui: 12 September 2019   12:07 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh kasus lain misalnya, pada pertempuran kampanye Pilpres di 17 April 2019 lalu telah terjadi penyimpangan perlakuan pada anak-anak usia dini. Di saat itu, banyak anak yang diajarkan demo, diajakarkan makar bela khilafah dan bahkan diajarkan teriakan bunuh-bunuhan. 

Pada contoh kasus-kasus di atas KPAI seperti tidak terlihat hadir atau tidak memberikan tindakan kepada pihak-pihak yang bersangkutan. Padahal sudah sangat jelas kasus-kasus tersebut merupakan sebuah pelanggaran yang dilakukan oleh lawan politik paslon 01.

Melihat seperti adanya pembiaran pada kasus-kasus yang terlewatkan tersebut kita semua sepakat untuk mengasumsikan bahwa telah adanya dukungan secara masif oleh pihak KPAI kepada paslon 02 di Pilpres 17 April 2019 lalu.

Terjadinya polemik antara PB Djarum dengan KPAI saat ini, sekiranya sudah cukup jelas, secara perlahan telah membuka mata kita untuk melihat mana lawan dan mana kawan.

Dan kami juga khawatir cara kotor yang dilakukan mereka saat ini bertujuan untuk meruntuhkan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dengan cara menggagalkan segala program-programnya.

Oleh karenanya, Pemerintah Jokowi harus segera membersihkan seluruh lembaga pemerintah dari orang-orang yang tidak mendukung programnya demi tercapainya kemajuan bangsa dan negara.

Kami berharap PB Djarum dapat terus melanjutkan komitmennya untuk tetap menyelenggarakan Audisi Umum atlet bulutangkis demi menyelamatkan nasib prestasi generasi pebulutangkis bangsa. Serta pihak KPAI juga diusulkan untuk segera menarik kembali tuntutannya kepada pihak PB Djarum tentang tudingannya mengenai eksploitasi anak

Sumber: detiknews

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun