Mohon tunggu...
Idris
Idris Mohon Tunggu... Guru - Hidup disayang mati dikenang

Sang Penembus Kabut

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ada Udang di Balik Rekonsiliasi

23 Juli 2019   11:02 Diperbarui: 23 Juli 2019   11:48 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebab, jika kita ingat tentang kejahatan para kampret dikala itu, hampir mirip seperti jahatnya Fir'aun yang amat tidak manusiawi, hampir segala cara mereka lakukan tanpa mempertimbangkan benar tidaknya di mata hukum, baik hukum negara mau pun agama. Dan sudah cukup elok juga jika rekonsiliasi itu hanya dilakukan dengan bermaaf-maafan tanpa adanya bagi-bagi jabatan.

Maka, jika rekonsiliasi dibangun hanya untuk saling memaafkan satu sama lain, dengan begitu rakyat pun akan lebih faham tentang pentingnya persatuan dan kesatuan antara bangsa dan negara.

Pesan pamungkas saya, dramatisasi politik usai sudah, tak ada oposisi yang ada adalah posisi bagi mereka yang memiliki kepentingan untuk pribadinya. Untuk itu, mari kita jaga tali persaudaraan kita demi terciptanya persatuan dan kesatuan antar bangsa dan negara.

Sumber: Pinterpolitik.com/tirto.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun