Minggu, 14 Juli 2019, Bogor. Sentul Internasional Convention Centre (SICC) telah menjadi pusat perhatian masyarakat di seluruh Indonesia saat berlangsungnya kemeriahan perhelatan acara 'Visi Indonesia" Jokowi-Amin. Pada perhelatan acara tersebut menyimpan cerita unik, lima pesan penting dan nilai nasionalisme yang tersiratkan.
Acara ini mengangkat sebuah Tema "Visi Indonesia" dengan tujuan untuk mewujudkan nilai-nilai sepiritual do'a ucapan syukur atas kemenangan Jokowi-Amin dalam pilpres 2019 pada Rabu, 14 April lalu.
Perlu diketahui juga bahwa dalam keramaian acara ini merupakan sebuah puncak pertemuan seluruh pendukung Presiden terpilih Jokowi-Amin untuk periode 2019-2024.
Kemeriahan demi kemeriahan telah dipertunjukan dalam perhelatan acara ini, baik oleh kalangan artis ibu kota atau pun para pendukung militan Jokowi-Amin.
Menariknya, ada hal yang paling unik dan berkesan di muka publik pada acara ini. Sehingga acara ini dijadikan momen unforgetable memory di kalangan masyarakat.
Hal yang unik tersebut tak lain hanya karena adanya seorang wanita yang rela mencukur rambutnya sampai botak demi memenuhi nazar untuk kemenangan pilpres Jokowi-Amin.
"Jadi saya bernazar kalau Pak Jokowi menang saya akan menggunduli rambut saya. Padahal rambut saya sepinggang," Ujarnya.
Nazar yang dilakukan Bu Yulia ialah suatu sikap prinsip hidup sebagai seorang pendukung militan. Meski dia harus kehilangan rambutnya yang indah, hal itu tak membuatnya urung untuk tidak memontong rambutnya. Dan tak ada yang dia beratkan atas tindakannya, karena ia pun sadar bahwa nazar tersebut sebagai perwujudan janji atau sumpahnya kepada Tuhan.
Pada nazarnya yang sudah tergugurkan itu, Bu Yulia pun merasa senang dan puas atas kemenangan Jokowi-Amin.Â
Buat dirinya, sesuatu yang berharga yang ada dalam dirinya, ia siap mengorbankannya. Jangankan kehormatan kepribadiannya nyawanya pun dia korbankan hanya demi untuk mewujudkan sebuah sikap militansi sebagai seorang pendukung yang setia.Â
Di muka publik tekat konyol Bu Yulia, mungkin dianggap sebagai sikap yang aneh. Namun, dari keanehan yang mereka rasakan ada sebuah kesempurnaan dalam diri Bu Yulia yang tak bisa mereka lihat.
Dari kisah heroik Bu Yulia, kita dapat belajar tentang nilai-nilai sikap militansi untuk menjadi sebagai seorang pendukung politik demokrasi yang setia dan solidaritas tanpa batas. Inilah salah satu hal keanehan dan keunikan yang terjadi pada megahnya acara "Visi Indonesia".
Selain itu, dari berbagai keanehan dan keunikan yang telah terjadi di perhelatan acara "Visi Indonesia" Jokowi-Amin. Disitu juga ada lima hal penting dan nilai nasionalisme yang disampaikan oleh Jokowi-Amin terkait pembangunan bangsa dan negara.Â
Presiden Jokowi menyampaikan lima hal penting tersebut yaitu, pembangunan infrastruktur, peningkatan SDM, investasi, reformasi birokrasi dan penggunaan APBN.
Di bidang pembangunan infrastruktur
Jokowi menyatakan dalam program pembangunan infrastruktur harus dilakukan secara berkelanjutan. Jangan sampai terputus karena hambatan apapun. Meski kini dirinya telah sukses membangun beberapa jalan tol, kereta, api, dan pelabuhan. Serta ia juga berniat akan menyambungkan hasil pembangunan itu ke semua kawasan ekonomi rakyat kecil dan yang sedang berkembang.
Di bidang peningkatan sumber daya manusia (SDM)Â
Fokus dalam peningkatan SDM, Jokowi akan mulai pada perlindungan kesehatan dari sejak ibu hamil, bayi, balita hingga anak usia sekolah. Serta meningkatan kualitas pendidikan dengan membangun banyak sekolah-sekolah kejuruan (vokasi) dan membangun lebaga khusus untuk pengembangan kualitas telenta anak Indonesia baik di dalam negeri mau pun luar negeri.
"Pemerintah akan mengidentifikasi, akan memfasilitasi, dan memberikan dukungan pendidikan dan pengembangan bagi talenta-talenta Indonesia. Diaspora yang bertalenta tinggi harus kita berikan dukungan agar memberikan kontribusi besar bagi percepatan pembangunan Indonesia," ujarnya sembil semangat juang.
Di bidang kemudahan investasi
Jokowi telah berjanji akan terus melakukan deregulasi agar tidak adanya kesulitan bagi para investor yang ingin berinvestasi. Ia juga meminta agar tak ada pihak yang alergi pada investasi yang notabenenya membuka lapangan kerja.
Tak hanya itu, ia juga berjanji akan memangkas birokrasi perizinan bahkan menghajar pihak-pihak yang membuat proses berbelit-belit sehingga menghambat investasi. Ia pun siap memberisihkan penyakit-penyakit yang berbau pungli pada lembaga pemerintah yang berkaitan.
"Hati-hati ke depan saya pastikan akan saya kejar. Akan saya kejar, akan saya kontrol, akan saya cek, dan akan saya hajar kalau diperlukan," tegasnya.
Di bidang reformasi birokrasi
Jokowi akan mengawasi semua mindset para birokrat. Ia berharap birokrat di zaman sekarang bisa berpikiran inovatif dan adaptif. Dan tidak menggunakan pikiran dan pola lama yang sudah tidak efisien dan efektif.
Serta Jokowi juga meminta kepada birokrat yang bagian lapangan agar memberikan pelayanan kepada masyarakat dilakukan secara maksimal. Sebab, Jokowi akan mengawasinya secara langsung dan tidak takut-takut untuk memberi hukuman bagi semua birokrat yang tak efisien dan efektif.
"Tolong ini dicatat, karena kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin, menjadi kunci bagi reformasi birokrasi kita. Akan saya cek sendiri, akan saya kontrol sendiri begitu saya lihat tidak efisien, atau tidak efektif. Saya pastikan akan saya pangkas dan saya copot pejabatnya," tegas Jokowi seraya mengepalkan tanganya.
Di bidang APBN yang merupakan hal penting terakhir dari pidato lantangnya Presiden Jokowi. Ia mengharapkan agar semua pengeluaran pemerintah sesuai target dan sasaran. Dari setiap rupiah yang dikeluarkan sekecil apapun harus bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat.
"Kita harus menjamin penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran, karena setiap rupiah yang keluar dari APBN semua harus dipastikan memiliki manfaat ekonomi, memberikan manfaat ke rakyat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat", Ujarnya sebelum mengakhiri pidotanya.
Itulah lima hal penting tersebut yang telah Jokowi ungkapkan di sela pidaotnya pada acara "Visi Indonesia".
Dalam acara megah sepanjang sejarah polotik ini, ditutup dengan do'a Wapres Prof. KH. Ma'ruf Amin dalam pidatonya. Sebelum do'a dilantunkan, ia sempat memberikan pemahaman tentang bagaimana cara membangun bangsa dan negara dengan program ekonomi syari'ah yang akan dia gagas di masanya.Â
Ajakan untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara KH. Ma'ruf, adalah sebuah motivasi besar bagi bangsa yang cinta akan negaranya.
"Jadi, pasirnya bangunan walau hanya satu butir, semennya, batunya walausatu biji, besi walau satu lembar, supaya Indonesia jadi kuat," Ujar Ma'ruf Amin.
Pesan moral yang disampaikan KH. Ma'ruf tentang nilai nasionalisme, tentu saja sebuah dorongan bagi kita untuk meningkatkan semangat nasionalime dalam jiwa, agar kita mampu menjadi seorang negarawan yang cinta pada bangsa dan tanah air.
Inilah hikmah besar yang kita dapatkan dari megahnya acara "Visi Indonesia". Untuk itu, semoga dampak dari acara ini mampu membangun kebersamaan antar bangsa dalam suatu negeri.Â
Akhir pesan yang tersuratkan, tak ada 01, tak ada 02 yang ada hanya 03, yaitu kita bangsa Indonesia yang cinta pada persatuan dan kesatuan Indonesia.
Suber kutipan: Liputan6.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H