Di muka publik tekat konyol Bu Yulia, mungkin dianggap sebagai sikap yang aneh. Namun, dari keanehan yang mereka rasakan ada sebuah kesempurnaan dalam diri Bu Yulia yang tak bisa mereka lihat.
Dari kisah heroik Bu Yulia, kita dapat belajar tentang nilai-nilai sikap militansi untuk menjadi sebagai seorang pendukung politik demokrasi yang setia dan solidaritas tanpa batas. Inilah salah satu hal keanehan dan keunikan yang terjadi pada megahnya acara "Visi Indonesia".
Selain itu, dari berbagai keanehan dan keunikan yang telah terjadi di perhelatan acara "Visi Indonesia" Jokowi-Amin. Disitu juga ada lima hal penting dan nilai nasionalisme yang disampaikan oleh Jokowi-Amin terkait pembangunan bangsa dan negara.Â
Presiden Jokowi menyampaikan lima hal penting tersebut yaitu, pembangunan infrastruktur, peningkatan SDM, investasi, reformasi birokrasi dan penggunaan APBN.
Di bidang pembangunan infrastruktur
Jokowi menyatakan dalam program pembangunan infrastruktur harus dilakukan secara berkelanjutan. Jangan sampai terputus karena hambatan apapun. Meski kini dirinya telah sukses membangun beberapa jalan tol, kereta, api, dan pelabuhan. Serta ia juga berniat akan menyambungkan hasil pembangunan itu ke semua kawasan ekonomi rakyat kecil dan yang sedang berkembang.
Di bidang peningkatan sumber daya manusia (SDM)Â
Fokus dalam peningkatan SDM, Jokowi akan mulai pada perlindungan kesehatan dari sejak ibu hamil, bayi, balita hingga anak usia sekolah. Serta meningkatan kualitas pendidikan dengan membangun banyak sekolah-sekolah kejuruan (vokasi) dan membangun lebaga khusus untuk pengembangan kualitas telenta anak Indonesia baik di dalam negeri mau pun luar negeri.
"Pemerintah akan mengidentifikasi, akan memfasilitasi, dan memberikan dukungan pendidikan dan pengembangan bagi talenta-talenta Indonesia. Diaspora yang bertalenta tinggi harus kita berikan dukungan agar memberikan kontribusi besar bagi percepatan pembangunan Indonesia," ujarnya sembil semangat juang.
Di bidang kemudahan investasi