Mohon tunggu...
Rial Roja
Rial Roja Mohon Tunggu... Editor - Digital Marketer/Content Writer

Menghidupkan tulisan dengan gaya santai namun informatif. Mari berbagi cerita dan inspirasi!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Revolusi Energi Terbarukan: Apakah Indonesia Bisa Mengurangi Ketergantungan pada Batu Bara?

26 November 2024   11:27 Diperbarui: 26 November 2024   11:30 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Revolusi Energi yang Diperlukan

Untuk benar-benar mengurangi ketergantungannya pada batu bara, Indonesia memerlukan revolusi energi. Langkah pertama yang harus diambil pemerintah adalah memperkuat komitmen terhadap target transisi energi yang ambisius. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, seperti menargetkan 23% pangsa energi terbarukan dalam bauran energi pada tahun 2025, langkah-langkah praktis dapat dimulai.

Meningkatkan investasi pada teknologi energi terbarukan sangatlah penting. Pemerintah dapat mendorong hal ini dengan memberikan insentif kepada perusahaan-perusahaan yang mengalami kemajuan di bidang ini atau dengan menarik investor internasional yang fokus pada proyek energi ramah lingkungan. Selain itu, penting untuk menerapkan program pendidikan dan pelatihan ulang bagi pekerja sektor batubara untuk membantu mereka bertransisi melalui perubahan ini.

Komunitas memainkan peran penting dalam transisi ini. Seiring dengan meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya energi terbarukan, tekanan dari komunitas akar rumput dapat mendorong perubahan kebijakan yang lebih progresif. Konsumen dapat memilih opsi listrik yang lebih ramah lingkungan jika tersedia.

Masa Depan Tanpa Batu Bara: Apakah Mungkin?

Meskipun peralihan dari batu bara ke energi terbarukan penuh tantangan, hal ini masih dapat dicapai. Negara-negara seperti Jerman dan Denmark telah menunjukkan bahwa perubahan-perubahan ini dapat dilakukan tanpa membahayakan stabilitas ekonomi. Jika dikelola dengan baik, transisi energi dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru, menciptakan lapangan kerja ramah lingkungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Indonesia memiliki semua kunci keberhasilannya sumber daya energi yang melimpah, generasi muda yang inovatif, dan kebutuhan penting untuk melindungi lingkungan. Yang dibutuhkan saat ini adalah visi dan komitmen politik yang kuat untuk mencapainya.

Kesimpulan

Transisi menuju energi terbarukan di Indonesia lebih dari sekedar cara untuk mengurangi ketergantungan terhadap batu bara. Ini merupakan langkah penting menuju pencapaian kelestarian ekonomi dan lingkungan jangka panjang. Jalan ke depan mungkin sulit, namun dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Indonesia mempunyai peluang besar untuk menjadi yang terdepan dalam transisi energi global. Masa depan yang lebih hijau tidak hanya bisa dicapai; itu adalah tujuan yang harus kita perjuangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun