Ketika memilih pemimpin daerah, diskusi sering kali didominasi oleh janji-janji besar mengenai pembangunan, investasi, dan kemajuan. Namun permasalahan lingkungan hidup cenderung diabaikan dan hanya disebutkan secara singkat. Penting untuk disadari bahwa kelestarian lingkungan bukan hanya menjadi perhatian global; ini adalah tantangan lokal yang perlu diatasi. Jadi seberapa signifikankah konsep ramah lingkungan dalam kampanye mereka yang bersaing untuk mendapatkan kepemimpinan lokal?
Gagasan Hijau: Retorika atau Realita?
Kampanye politik di tingkat daerah cenderung berfokus pada janji-janji yang memberikan hasil lebih cepat, seperti perbaikan infrastruktur, dukungan keuangan langsung, atau pelayanan publik yang lebih baik. Sementara itu, isu lingkungan hidup seringkali dianggap terlalu abstrak atau “tidak menarik”. Hal ini terutama disebabkan oleh dampak tindakan ramah lingkungan, seperti penghijauan perkotaan atau investasi energi terbarukan, yang biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk dirasakan.
Ironisnya, banyak daerah yang dihadapkan pada permasalahan lingkungan yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari warganya, seperti banjir, pencemaran udara, dan kerusakan ekosistem. Sayangnya, fokus permasalahan tersebut biasanya baru terungkap saat terjadi bencana atau sebagai cara untuk mendongkrak persepsi masyarakat di akhir masa jabatan.
Mengapa Pemimpin Lokal Harus Mengutamakan Gagasan Hijau?
Lingkungan Lokal, Dampak Global
Keputusan yang diambil oleh masyarakat lokal dapat berdampak besar terhadap perubahan iklim global. Misalnya, pengelolaan sampah yang tidak efektif di perkotaan, yang dapat menjadi penyumbang utama emisi metana, atau penggundulan hutan untuk pembangunan pemukiman, yang dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati.Kesejahteraan Warga
Kepedulian terhadap lingkungan pada dasarnya berkaitan dengan kualitas hidup yang dialami individu. Udara bersih, akses air bersih yang terjamin, dan ruang hijau yang memadai merupakan kebutuhan dasar yang sangat mempengaruhi kesejahteraan fisik dan mental penghuninya. Pemimpin lokal yang peduli terhadap lingkungan melakukan investasi jangka panjang terhadap kesehatan komunitasnya.Daya Tarik Ekonomi
Kota-kota yang fokus pada konsep ramah lingkungan seperti smart city atau eco-city seringkali lebih menarik bagi investor dan wisatawan. Misalnya, Bandung dengan taman kreatifnya, dan Surabaya yang terkenal dengan ruang hijaunya, menunjukkan bagaimana kebijakan ramah lingkungan bisa selaras dengan pertumbuhan ekonomi.
Apa yang Bisa Dilakukan Pemimpin Lokal?
Meski isu lingkungan hidup seringkali diabaikan, namun menurut saya pribadi ada beberapa langkah actionable yang bisa dimasukkan ke dalam visi dan misi kampanye calon kepala daerah. Apa saja langkah-langkah itu?
Rencana Tata Ruang yang Berkelanjutan
Pemerintah daerah harus fokus memastikan proyek pembangunan tidak mengganggu zona hijau atau kawasan yang membantu drainase air. Penerapan kebijakan yang menekankan pentingnya ruang hijau perkotaan, seperti taman kota dan taman umum, akan memberikan manfaat bagi ekosistem dan penduduk setempat.Inovasi Energi Terbarukan
Menginvestasikan dana pada energi terbarukan di tingkat lokal dapat secara efektif membantu mengurangi emisi karbon. Misalnya, pemasangan panel surya di fasilitas umum dapat menyediakan energi dan menjadi inisiatif edukasi bagi masyarakat.Program Edukasi Lingkungan
Meningkatkan kesadaran masyarakat sangat penting untuk efektivitas program lingkungan. Pemimpin daerah dapat membuat inisiatif pendidikan seperti “Sekolah Ramah Lingkungan” atau mengadakan kampanye untuk mengurangi sampah plastik, dengan melibatkan masyarakat secara aktif.Kemitraan dengan Komunitas dan Swasta
Setiap inisiatif hijau tidak harus bergantung pada alokasi anggaran daerah yang besar. Pemimpin daerah dapat bermitra dengan masyarakat yang sadar lingkungan dan sektor swasta untuk melaksanakan program seperti bank sampah, pertanian perkotaan, atau adopsi pohon.
Pemilih Berdaya, Pemimpin Hijau
Sebagai anggota masyarakat, kita mempunyai pengaruh yang signifikan dalam memotivasi para pemimpin masa depan untuk menekankan isu-isu lingkungan. Jangan menahan diri untuk mengajukan pertanyaan di forum publik atau selama debat kandidat mengenai pendekatan mereka terhadap tantangan lingkungan hidup setempat. Pilihlah kandidat yang memiliki visi yang kuat terhadap kelestarian lingkungan, dibandingkan kandidat yang hanya memberikan janji-janji menarik namun kosong.
Di berbagai tempat, dorongan dari kelompok masyarakat memunculkan isu lingkungan hidup. Jakarta mencontohkan tren ini dengan diperkenalkannya jalur sepeda dan upaya mengurangi penggunaan kantong plastik. Meskipun masih ada ruang untuk perbaikan, tindakan-tindakan ini menunjukkan bahwa dengan dukungan kuat dari masyarakat, pengelolaan lingkungan hidup dapat menjadi agenda utama.
Kesimpulan: Revolusi Hijau Adalah Masa Depan
Dalam perebutan kekuasaan, konsep ramah lingkungan harus menjadi fokus dan bukan pilihan kedua. Para pemimpin yang berinvestasi dalam isu-isu lingkungan tidak hanya memikirkan hal-hal yang mendesak, namun juga mempertimbangkan dampaknya terhadap generasi mendatang. Visi tersebut hanya akan terwujud jika kita sebagai masyarakat secara konsisten mendukung, memantau dan memilih pemimpin yang benar-benar berkomitmen mendorong transformasi ramah lingkungan.
Jadi, sudahkah kita memastikan bahwa suara kita digunakan untuk mendukung masa depan yang lebih hijau? Jangan biarkan isu lingkungan menjadi hanya sebuah wacana yang tenggelam di balik janji-janji lainnya. Kini saatnya bagi kita untuk menuntut gagasan hijau yang nyata dan memastikan keberlanjutan bumi dimulai dari daerah kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H