Mohon tunggu...
Mh Firdaus
Mh Firdaus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Penulis dan Traveler amatir. Menggali pengetahuan dari pengalaman terus membaginya agar bermanfaat bagi banyak khalayak..

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Teluk Penyu, Pantai Terbengkalai dan Penuh Sampah

11 Juni 2024   14:18 Diperbarui: 12 Juni 2024   18:30 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teluk Penyu, pantai kebanggan warga kota Cilacap (Dokumentasi Pribadi)

Dampak lain, situasi ini mendorong penduduk bermigrasi ke luar negri sebagai buruh migran. Berbagai tantangan dihadapinya kala menjadi buruh migran. Salah satunya masalah kehidupan keluarga, dimana salah satu pasangan yang hidup terpisah pasti tidak menyenangkan dan menyedihkan bagi anak dan pasangan yang ditinggal.

Biasanya di daerah seperti ini, kasus kekerasan berbasis gender (KBG) potensi terjadi, seperti; kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), beban ganda, kekerasan terhadap perempuan, dan diskriminasi. Seperti warga desa Gumilir mengungkapkan, meskipun perempun pergi ke luar negri untuk bekerja, namun tanggung jawab perawatan anak dan domistik masih bebannya meski jasadnya di luar negri.

Kala penulis berbincang dengan kepala desa, ia pun bingung dengan tabiat warganya yang gemar pergi ke luar negri menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI). Meski kontraknya selesai dengan perusahaan penyalur, selang satu tahun berikutnya mereka berangkat kembali ke negara lain. Padahal, daerahnya tak kurang dengan limpahan sumber dalam alam yang bisa dimanfaatkan. Keluh pak kades kepada penulis.  

Pikiran penulis melanglang jauh ke mana-mana. Pantai kotor tak terurus, eksplorasi BBM di pantai, warga pesisir yang miskin, minimnya kedatangan wisatawan luar daerah, dan warganya yang menjadi buruh migran ke luar negri, pasti memiliki hubungan saling berkait. Pikiran itu terus berkecamuk.

Sinar matahari pagi di atas pantai yang sepi (Dokumentasi Pribadi)
Sinar matahari pagi di atas pantai yang sepi (Dokumentasi Pribadi)
Oleh karenanya, saya melamun, seandainya tata kelola pantai yang baik, pemanfaatan hasil laut dan sumber daya alam lain terintegrasi dengan baik, pasti warga kota dan sekitar membaik dan sejahtera. Di sini, peran pemerintah daerah dan perusahaan beroprasi di sana wajib bersatu padu dalam mengelola pantai berkelanjutan.

Dampaknya nanti penduduk ogah menjadi TKI ke luar negri, karena suasana kotanya nyaman dan masyarakatnya terinspirasi menghasilkan produk berasal dari sumber daya alamnya, serta memiliki kreatifitas tak terbatas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun