Mohon tunggu...
Mh Firdaus
Mh Firdaus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Penulis dan Traveler amatir. Menggali pengetahuan dari pengalaman terus membaginya agar bermanfaat bagi banyak khalayak..

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kacang Merah, "Emas" Tersembunyi Papua

24 Januari 2022   12:17 Diperbarui: 25 Januari 2022   01:00 2071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aliran sungai mirip air terjun di kampung seni, panorama indah mutiara wisata desa/Dokumentasi pribadi

Langit mendung pertanda hujan, berkah masyarakat menanti air hujan/Dokumentasi pribadi
Langit mendung pertanda hujan, berkah masyarakat menanti air hujan/Dokumentasi pribadi

Sementara kebutuhan air besih, masyarakat mendapatkannya dengan menampung air hujan. Kini, pemerintah desa sedang mencoba mengalirkan air dari sungai yang berjarak beberapa kilo meter ke kampung. 

Untuk penerangan, masyarakat mengadalkan solar sel, sehingga listrik mengaliri penduduk waktu tertentu, yaitu malam hari. Namun sambungan internet terkoneksi baik, karena tower Bakti Kominfo berdiri di sana.

Apa dampaknya bagi tanaman kacang merah? Budidaya kacang merah ternyata tidak terganggu. Ia tumbuh subur di lahan kering dan tidak banyak membutuhkan air. 

Petani kampung Saye mengelola lahanya dengan pola pertanian mandiri di lahannya. Penanaman dan pemanenannya belum diatur pola pertanian yang baik sesuai kalender musim, guna mengantisipasi stok berlebih saat panen dan kestabilan harga. 

Gudang penampung dan penjemuran kacang merah belum tersedia dan masih menggunakan halaman rumah, sehingga berpotensi membusuk bila panen melimpah dan tidak ada sinar matahari. Organisasi petani pun belum terlintas di benak petani. Initnya, mereka butuh peningkatan kapasitas dalam budidaya dan managemen hasilnya.

Kacang merah, hasil bumi di tanah Papau yang menghiurkan/Dokumentasi pribadi
Kacang merah, hasil bumi di tanah Papau yang menghiurkan/Dokumentasi pribadi

Malam pun makin larut. Keasyikanku ngobrol bersama petani lokal tak menyadarkan akan keletihan badanku karena perjalan sepanjang hari. Akhirnya aku pamit untuk istirahat kepada petani lokal dan anaknya. 

Saat menjelang tidur malam, pikiranku melayang dan serasa sedang berbaring diatas bumi kaya sumber daya alam, yang menunggu diolah. Ayo bangun bumi Papua...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun