Sementara kebutuhan air besih, masyarakat mendapatkannya dengan menampung air hujan. Kini, pemerintah desa sedang mencoba mengalirkan air dari sungai yang berjarak beberapa kilo meter ke kampung.Â
Untuk penerangan, masyarakat mengadalkan solar sel, sehingga listrik mengaliri penduduk waktu tertentu, yaitu malam hari. Namun sambungan internet terkoneksi baik, karena tower Bakti Kominfo berdiri di sana.
Apa dampaknya bagi tanaman kacang merah? Budidaya kacang merah ternyata tidak terganggu. Ia tumbuh subur di lahan kering dan tidak banyak membutuhkan air.Â
Petani kampung Saye mengelola lahanya dengan pola pertanian mandiri di lahannya. Penanaman dan pemanenannya belum diatur pola pertanian yang baik sesuai kalender musim, guna mengantisipasi stok berlebih saat panen dan kestabilan harga.Â
Gudang penampung dan penjemuran kacang merah belum tersedia dan masih menggunakan halaman rumah, sehingga berpotensi membusuk bila panen melimpah dan tidak ada sinar matahari. Organisasi petani pun belum terlintas di benak petani. Initnya, mereka butuh peningkatan kapasitas dalam budidaya dan managemen hasilnya.
Malam pun makin larut. Keasyikanku ngobrol bersama petani lokal tak menyadarkan akan keletihan badanku karena perjalan sepanjang hari. Akhirnya aku pamit untuk istirahat kepada petani lokal dan anaknya.Â
Saat menjelang tidur malam, pikiranku melayang dan serasa sedang berbaring diatas bumi kaya sumber daya alam, yang menunggu diolah. Ayo bangun bumi Papua...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H