Kesalahan Perkiraan Columbus
"Bila kita berada di kelas IPA seperti fisika, pasti guru kita selalu mengatakan, 'Jangan lupa meneliti satuan ukurannya.' Hal ini ternyata sangatlah krusial dalam mempresentasikan data sebagai argumen."
Columbus menggunakan data dari astronom Persia, Al-Farghani, yang memperkirakan keliling bumi sekitar 40.248 kilometer (22.422 mil Arab). Kesalahan terbesar Columbus adalah tidak mengubah satuan ukuran ini ke satuan yang lebih standar. Mil Arab berbeda dengan mil Romawi. 1 mil Romawi setara dengan 1,48 kilometer, sementara 1 mil Arab rata-rata setara dengan 1,9 kilometer. Columbus melihat 22.422 mil Arab sama dengan 22.422 mil Romawi, sehingga ia memperkirakan keliling bumi hanya setengah dari ukuran sebenarnya.
Perkiraan Jarak Columbus ke Asia
Columbus juga memperkirakan bahwa jarak dari Eropa ke Asia dengan berlayar ke barat hanya sekitar 4.000 kilometer. Perkiraan ini sangat jauh dari jarak sebenarnya yang sekitar 19.600 kilometer. Kesalahan ini terjadi karena Columbus menggabungkan keliling bumi yang lebih kecil dengan keyakinan bahwa jarak antara Eropa dan Asia lebih pendek dari yang sebenarnya. Ia memperkirakan jarak dari Kepulauan Canary ke Jepang sekitar 3.700 kilometer (2.000 mil laut), sementara jarak sebenarnya kurang lebih 19.600 kilometer (10.600 mil laut).
Sumber Pengetahuan Ratu Isabella
Para penasihat di istana Spanyol, termasuk pendeta dan cendekiawan, menggunakan data dari berbagai sumber:
- Eratosthenes: Menghitung keliling bumi sekitar 39.375 kilometer dengan menggunakan stadia.
- Claudius Ptolemeus: Meskipun perkiraannya kurang akurat dibandingkan Eratosthenes, karya "Geographia" sangat berpengaruh.
- Cendekiawan Islam: Al-Farghani dan Al-Biruni memberikan pengukuran rinci tentang bumi. Al-Farghani memperkirakan keliling bumi sekitar 40.248 kilometer. Al-Biruni memberikan kontribusi besar dalam geodesi dan pengukuran jari-jari bumi.
Para penasihat ini memahami bahwa keliling bumi jauh lebih besar daripada yang diperkirakan Columbus, berdasarkan data yang luas dan bervariasi, serta melakukan konversi satuan ukuran ke ukuran yang standar di kala itu.
Alasan Ratu Isabella Tetap Mendukung Columbus
Meskipun memiliki perbedaan pandangan tentang ukuran bumi, Ratu Isabella tetap mendukung Columbus. Beberapa alasan di balik keputusan ini meliputi:
- Keinginan untuk Eksplorasi dan Keuntungan Ekonomi: Kerajaan Spanyol memiliki keinginan kuat untuk menemukan rute baru ke Asia untuk perdagangan rempah-rempah, yang sangat menguntungkan secara ekonomi. Dukungan terhadap ekspedisi Columbus adalah investasi potensial untuk keuntungan besar.
- Dukungan dari Tokoh Berpengaruh: Columbus mendapatkan dukungan dari beberapa tokoh berpengaruh di istana, seperti Luis de Santangel, bendahara kerajaan, yang meyakinkan Ratu Isabella tentang potensi keberhasilan ekspedisi ini.
- Ketidakpastian dan Harapan: Meskipun skeptis tentang ukuran bumi yang diusulkan Columbus, Ratu Isabella mungkin masih melihat peluang dalam ketidakpastian ini. Jika Columbus benar, hasilnya bisa sangat menguntungkan bagi Spanyol.
Cerita tentang Ratu Isabella yang percaya bahwa bumi itu datar adalah mitos. Ratu Isabella dan penasihatnya memiliki pemahaman yang baik tentang bentuk dan ukuran bumi yang bulat. Perdebatan antara Ratu Isabella dan Columbus adalah tentang ukuran bumi, bukan bentuknya. Kesalahan Columbus dalam menginterpretasikan satuan ukuran menyebabkan perkiraannya tentang keliling bumi jauh lebih kecil dari kenyataan. Meskipun begitu, keinginan kuat untuk eksplorasi dan potensi keuntungan ekonomi membuat Ratu Isabella tetap mendukung ekspedisi Columbus.