Untuk penyebutan istilah "dryad" secara langsung, sangat penting untuk mengeksplorasi karya-karya selanjutnya atau interpretasi yang dipengaruhi oleh mitologi klasik, karena terminologi spesifiknya mungkin telah berevolusi dari waktu ke waktu dalam tradisi sastra yang berbeda.
Dalam Himne Homer untuk Aphrodite, disebutkan tentang nimfa yang terhubung dengan pohon, meskipun tidak secara eksplisit disebut sebagai dryad:
Original Teks dalam bahasa Yunani Kuno :
" , , , * , , , , ."
Transliterasi
"Elthete moi, philai theai, diakonoi, ophra takheos sma t' ana pasan dosin hodon ikanoi alpete baskn; tmos de klyton hekatombn soi aphixomenoio ds, tn hoi sun chersin ameipsamenos hekasts hin hespeas, aphnas tas keramidas oreichas, dia tn sn neon orgyian, h soi ouranothen alloi anthea syrtti."
Diterjemahkan ke bahasa Indonesia :
"Datanglah, dewi terkasih, dan berikanlah aku perjalanan yang makmur dan kesuksesan yang baik. Dan aku akan memberimu sebuah altar yang indah, yang dibuat dengan keahlian yang lihai dan dengan tanganku sendiri, yang akan sekaligus menjadi hiasan di kuilmu dan tanda terima kasihku yang abadi."
Nyanyian pujian ini melibatkan percakapan antara Anchises dan Aphrodite, di mana Anchises mengungkapkan keinginannya untuk perjalanan yang aman dan berjanji untuk mempersembahkan altar yang dibuat dengan indah kepada sang dewi. Meskipun tidak secara langsung menyebutkan dryad, bagian ini menggambarkan praktik memberikan persembahan kepada makhluk ilahi yang terkait dengan elemen alam, yang menggemakan tema yang lebih luas tentang roh yang terjalin dengan dunia alami.
Dalam literatur Yunani klasik, nimfa yang terkait dengan pohon atau alam disebutkan. Dalam karya-karya Theocritus, seorang penyair Yunani dari abad ke-3 SM, terdapat referensi tentang nimfa dalam latar belakang pastoral.
Dari Idyll 1: