Mohon tunggu...
IDHEA LISAPUTRI
IDHEA LISAPUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah mahasiswa

Hobbi saya adalah berjalan jalan,tapi kadang males ke tempat ramai

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Konflik Palestina dan Israel Semakin Memanas

24 Juni 2024   07:25 Diperbarui: 24 Juni 2024   07:31 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pixabay/xxoktayxx 

Awal mula sejarah terjadinya konflik di Palestina adalah pada zaman penguasa yang ditunjuk berubah menjadi zaman penguasa Bani Israil, hingga jaman Daud yang mengisi sebagai Nabi hanya sebagai penguasa Bani Israil. Nabi Daud memiliki kerabat, khususnya Nabi Sulaiman, ini adalah perdana dari Bani Israel, di mana Sulaiman membangun Haikal atau Bait Suci di Baitul Maqdis. 

Setelah wafatnya Nabi Sulaiman, kerajaan itu terpecah menjadi dua. Yerobeam yang merupakan jendral Bani Israil, tidak mengakui inisiatif Rehabeam yang merupakan kerabat Nabi Sulaiman. 

Dari sinilah muncul Kerajaan Yehuda dengan ibu kotanya Yerusalem di bawah Rehabeam, dan Kerajaan Israel dengan ibu kotanya Samaria di bawah Yerobeam. Wilayah Yehuda di selatan ditopang oleh keturunan Yehuda dan keturunan Benyamin. 

Konflik umum yang terus-menerus, dan keadaan saat ini manfaatkan oleh Kekaisaran Asyur yang akhirnya menaklukkan Kerajaan Israel utara pada tahun 722 SM, kemudian, pada saat itu menggulingkan banyak penghuninya, menghabisi Kerajaan Israel dari dunia, dan menyerang Yerusalem, ibu kota Kerajaan Yehuda. 

Sebelum sempat menangani Kerajaan Yehuda, Kerajaan Asyur dihancurkan oleh Kerajaan Babilonia yang dimotori oleh Nebukadnezar II, menaklukkan Kerajaan Yehuda pada tahun 597 SM. 

Haikal Sulaiman dilenyapkan oleh angkatan bersenjata Babilonia setahun setelah fakta pada 596 M, penghuninya disandera ke Babilonia, sisanya melarikan diri ke Mesir dan sekitarnya. 

Dengan cara ini Yerusalem tetap menjadi kota cinta bagi orang-orang Yahudi, mengubah lebih dari satu pemerintahan, sampai Alexander Agung menaklukkan Persia pada tahun 332 SM, memasuki Yerusalem dan orang-orang Yahudi selama pemerintahan Kekaisaran Yunani. 

Situasi orang-orang Yahudi dibentengi selama standar Yunani, dan di bawah pemerintahan baru mereka berlaku dalam hal memperkuat pendirian pemerintahan. Akhirnya orang-orang Yahudi konvensional memberontak melawan Antiochus IV Epiphanes di bawah Mattathias dan kelima anaknya pada tahun 168 SM, diikuti oleh pendirian Kerajaan Hashmonayim pada tahun 152 SM oleh Simon Maccabee. 

Dalam pendudukan Romawi ini, orang-orang Yahudi sering kali selamat dari pelecehan penguasa Romawi, tuduhan yang berlebihan dibalas dengan serangan terhadap pejabat Romawi, yang dikompensasikan lagi dengan penghapusan titik-titik ibadah kepada orang-orang Yahudi Karena orang-orang Yahudi yang memulai di sini tersebar di seluruh dunia, itu disebut diaspora. 

Peristiwa ini akan diceritakan secara turun temurun dan dikenang dari generasi ke generasi. Balas dendam yang akan membalas dunia pada waktu yang tepat akan lebih kejam dari yang bisa diingat semua manusia. Kota itu dinamai Arya Capitoline oleh Kaisar Hadrian, dan wilayah Kerajaan Yehuda, yaitu Yudea, dinamai Suriah-Palestina, memberikan kota itu sekarang sepenuhnya di bawah kendali Romawi. Ternyata, orang Yahudi tidak diizinkan masuk kota dan tidak diperbolehkan merayakan Tisha B'Av setahun sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun